TY - THES N1 - Dr. Imam Muhsin. M. Ag ID - digilib16726 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16726/ A1 - SITI UMAYATUN, NIM.11120137 Y1 - 2015/05/23/ N2 - Kesultanan Kutaringin adalah satu-satunya kerajaan Islam di Pangkalan Bun, Provinsi Kalimantan Tengah. Pemerintahannya berakhir tahun 1948 M dan tahun 1949 M resmi bergabung dengan NKRI. Sejak itu pemerintahan kesultanan dan daerah Pangkalan Bun mengalami perubahan. Pergantian kekuasaan di Pangkalan Bun yang beberapa kali dipegang oleh orang non muslim membuat sejarah dan peninggalan kesultanan ini mulai dilupakan dan bisa dikatakan dihilangkan. Perubahan sosial masyarakat yang bersifat tidak disengaja (Unitended Change) dan hilangnya simbol budaya menimbulkan berbagai masalah dan perselisihan. Tahun 2000 M dilakukan revitalisasi sejarah dan budaya Kesultanan Kutaringin yang mana dipusatkan di Istana Kuning, yang dulunya merupakan istana (kraton) sekaligus pusat pemerintahan Kesultanan Kutaringin yang kedua. Pada masa revitalisasi seorang pangeran dan sultan memiliki kharisma yang tinggi melebihi pemimpin daerah dan dijadikan panutan sehingga dapat membantu peran pemerintah daerah Pangkalan Bun dalam penyelesaian masalah. Padahal keduanya tidak mempunyai jabatan dalam pemerintan daerah dan provinsi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejarah Kesultanan Kutaringin dan perubahan sosial politiknya tahun 1948-2010 M, serta pengaruh perubahannya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dalam penelitian ini penulis mengunakan teori peruhan sosial sebagai pisau analisis guna menjelaskan perubahan stuktur orgnisasi dari Kesultanan Kutaringin dan fungsi Istana Kuning di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Penulis juga menggunakan pendekatan sosiologi politik, yaitu pendekatan yang menggunakan disiplin ilmu politik dalam mengetahui perilaku seseorang dalam masyarakat yang kemudian dikembangkan dengan konsep atau kerangka analisa ilmu sosial. Hasil penelitian bahwa perubahan sosial politik Kesultanan Kutaringin dan Istana Kuning adalah mengenai perubahan stuktur pemerintahan pada masa akhir kesultanan sebelum bergabung dengan NKRI, masa kevakuman yang tidak ada kepengurusan, dan masa revitalisasi terbentuknya organisasi Kekerabatan Bosar Kesultanan Kutaringin kemudian tahun 2010 M dilakukan penobatan sultan XV. Perubahan fungsi Istana Kuning (bekas istana kesultanan) adalah dijadikan sebagai benda cagar budaya yang multi fungsi untuk kegiatan sosial dan sebagai pusat kebudayaan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Serta perubahan kedudukan dan peran sultan adalah sebagai simbol budaya sekaligus panutan dalam setiap penyelesain masalah yang mana membantu peran pemerintah daerah dalam membendung dan menyelesaikan masalah. Pengaruh perubahannya pada masa revitalisasi adalah adanya sinergi antara pemerintah daerah dengan pihak kesultanan yang tidak mempunyai jabatan, di bidang sosial pengaruhnya adalah pengkondisian dan keamanan masyarakat yang tinggal di Pangkalan Bun, di bidang budaya pengaruhnya adalah Istana Kuning dijadikan sebagai pusat kebudayaan dan destinasi wisata. Kata Kunci: Kesultanan Kutaringin, Perubahan Sosial Politik PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Kesultanan Kutaringin KW - Perubahan Sosial Politik M1 - skripsi TI - KESULTANAN KUTARINGIN DAN PERUBAHAN SOSIAL POLITIK DI PANGKALAN BUN, KALIMANTAN TENGAH, 1948 - 2010 M AV - restricted EP - 115 ER -