@phdthesis{digilib16851, month = {June}, title = {MODERNISASI PONDOK PESANTREN (STUDI PEMIKIRAN AZYUMARDI AZRA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 08470115 ILHAM ARIF}, year = {2015}, note = {Dr. Ahmad Arifi, M.Ag,}, keywords = {Modernisasi, Pondok Pesantren.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16851/}, abstract = {Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki keunggulan baik dari aspek tradisi keilmuannya maupun sisi transmisi dan intensitas keilmuan umat Islam. Derasnya arus globalisasi telah mengancam eksistensi, pesantren sehingga muncul gagasan modernisasi dilingkungan pesantren demi menjawab tantangan kebutuhan transformasi sosial. Akan tetapi banyak kalangan mengkhawatirkan tentang gagasan modernisasi pesantren yang berorientasi kekinian dapat mempengaruhi idenitas dan fungsi pokok pesantren. Yang menjadi fokus penelitan ini: Bagaimana Problematika dan Upaya Reformulasi Kelembagaan dan Kurikulum Pesantren dalam Prespektif Azyumardi Azra? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Problematika dan Upaya Reformulasi Kelembagaan Kurikulum Pesantren dalam prespektif Azyumardi Azra. Skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan, pembangunan dan peningkatan khazanah ilmiah dalam dimensi pendidikan Islam serta bermanfaat juga bagi para pembaca dan penambahan Karya Ilmiah Perpustakan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian : 1. Jenis Penelitian: Kajian Pustaka, 2. Sumber Data : Sumber Data Primer merupakan Karya-karya Azyumardi Azra dan sumber sekunder yang Relevan. 3. Metode Kajian : Metode Deskriptif. Kesimpulan: Modernisasi yang diperkenalkan Azyumardi Azra sejatinya merupakan respon dirinya terhadap kondisi pendidikan Islam khususnya pesantren pada masa sekarang ini. Modernisasi tersebut diupayakan guna memberikan masukan ataupun solusi terhadap pendidikan Islam agar tetap eksis di kancah globalisasi yang terjadi sekarang ini. Salah satu model pengembangan kurikulum pesantren yang dapat dipertimbangkan implementasinya adalah bertumpu pada tujuan, pengembangan bahan pelajaran, peningkatan proses pembelajaran, peningkatan proses pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian yang komprehensip. Adapun model pembelajaran dengan metode sorogan dan bandongan sebagai tradisi akademik di pesantren masih tetap relevan, namun masih perlu dikembangkan menjadi model sorogan dan bandongan yang dialogis. Di samping itu, perlu pengembangan bahan pembelajaran tertentu, terutama yang menonjolkan penalaran dan pemikiran filosofis. Bagaimanapun juga, keberhasilan upaya-upaya pengembangan pesantren, sangat tergantung pada pesantren yang bersankutan karena pengasuh dan para ustadz di pesantren itu sendiri yang seharusnya memeiliki posisi sentral untuk menggerakkan roda dan dinamika pesantrenya.} }