%0 Thesis %9 Skripsi %A ANDRI SEPTILINDA SUSIYANI, NIM. 11470005 %B FAK. TARBIYAH %D 2015 %F digilib:16905 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kepemimpinan Kepala Madrasah, Nilai-nilai Humanis, dan Budaya madrasah %P 229 %T UPAYA KEPALA MADRASAH DALAM MEMBANGUN BUDAYA HUMANIS DI MAN WONOKROMO BANTUL YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16905/ %X Latar belakang penelitian ini dikarenakan Pendidikan selama ini dipahami bersama sebagai suatu usaha untuk mendewasakan manusia sesuai dengan kodrat dan fitrahnya. Pendidikan juga diakui sebagai usaha untuk memanusiakan manusia. Membentuk karakter sehingga mempunyai kepribadian yang unggul dan kecerdasan intelektual. Untuk itulah fungsi madrasah sebagai lembaga pendididkan selain memberikan pendidikan intelektual. Namun juga memberikan pendidikan moral dan aklak mulia melalui budaya madrasah. Sehingga output pendidikan yang dihasilkan bukan saja memiliki kecerdasan intelektual namun juga memiliki karakter, kepribadian yang utuh, unggul dan kompetitif. Dengan demikian, lembaga pendidikan dan budaya saling terkait satu sama lain. Disatu sisi lembaga pendidikan melakukan humanisasi pendidikan yakni memanusiakan manusia dan budaya membentuk karakter siswa. Penelitian ini adalah penelitian lapangan/kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan metode pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan triangulasi. Analisis data dilakukan dengan deskriptif analitik yaitu dengan prosedur pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa : (1) Upaya konkret dalam membangun budaya humanis yaitu menanamkan pesan-pesan yang mengandung nilai humanis melalui artifak-artifak madrasah, dan melalui pemahaman yang baik akan norma, nilai dan keyakinan. (2) Aplikasi nilai-nilai humanis di MAN Wonokromo di antaranya : kegiatan pertemuan keluarga warga MAN Wonokromo, adanya budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun), membiasakan setiap pagi tadarus Al- Qur’an, bersholawat, menghafal Asma’ul Husna dan berdo’a bersama, pembiasaan sholat dhuha di waktu istirahat, kegiatan pengajian anak-anak, menggalang bantuan sosial, membiasakan infaq rutin, pengadaan dan pelatihan zakat dan kurban, turut berempati pada keluarga MAN Wonokromo yang tertimpa musibah, dan menghadiri hajatan, dan kegiatan pengembangan diri. (3) Implikasi budaya humanis bagi warga MAN Wonokromo, di antaranya : identitas organisasi, menyatukan organisasi, reduksi konflik, komitmen kepada organisasi dan kelompok, reduksi ketidakpastian, menciptakan konsistensi, motivasi, kinerja organisasi, keselamatan kerja, dan sumber keunggulan kompetitif. %Z Dr. Subiyantoro, M.Ag,