%0 Thesis %9 Skripsi %A ANDI SAPUTRO, NIM. 11340052 %B FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM %D 2015 %F digilib:16947 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kata Kunci : Anak,Tindak Pidana, Rumah Tahanan Klas IIB Wonosari, pembinaan anak, Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak %T SISTEM PEMBINAAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB WONOSARI SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16947/ %X Anak adalah generasi penerus bangsa. Oleh karena itu setiap anak seharusnya mendapatkan haknya untuk bermain, belajar dan bersosialisasi. Tetapi keadaannya akan menjadi berbalik apabila anak melakukan tindak pidana, dari tindak pidana seperti perjudian, pencurian, penganiyaan, pembunuhan, dan narkotika. Lalu ketika anak terkena kasus tindak pidana, bukan berarti polisi ataupun pejabat yang berwenang lainnya memperlakukan anak sama seperti orang dewasa yang melakukan tindak pidana.Maka dari itu, diperlukan adanya peradilan khusus yang menangani masalah tindak pidana pada anak yang berbeda dari lingkungan peradilan umum. Dengan demikian, proses peradilan perkara pada anak yang melakukan tindak pidana dari sejak ditangkap, ditahan, diadili dan sampai diberikan pembinaan selanjutnya, wajib diberikan oleh pejabat khusus yang benar-benar memahami masalah anak dan dunianya. Oleh karena situasi dan kondisi itulah, penulis merasa prihatin dan tergugah untuk membuat skripsi ini. Karena penulis merasa adanya perbedaan antara teori dan praktek dalam melaksanakan dan menjalankan hukum tersebut, khususnya kepada narapidana anak dalam proses pembinaan di dalam Rumah Tahanan sesuai Undang-undang sistem Peradilan Pidana Anak Nomor 11 Tahun 2012. Dalam penyusunan penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan lokasi penelitian di Rumah Tahanan Klas IIB Wonoari. Sifat penelitiannya menggunakan sifat penelitian deskriptif yaitu melukiskan tentang sesuatu hal di daerah tertentu dan pada saat tertentu. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yuridis empiris, pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisa Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Undang-Undang Pemasyarakatan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pembinaan di Rumah Tahanan Klas IIB Wonosari berjalan dengan baik akan tetapi kurangnya tenaga pembina yang ahli dibidangnya sangat kurang sementara ini petugas pembina masih dari staf petugas pembina untuk dewasa sama, yang seharusnya petugas tersebut adalah ahli menanggani anak. Harus dibedakan pembinaan anak dengan dewasa. Sistem pembinaan di Rumah Tahanan Klas IIB Wonosari menyesuaikan Undang-Undang nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. %Z AHMAD BAHIEJ, SH., M.Hum