@phdthesis{digilib16956, month = {June}, title = {USLUB AL AMR WA AL NAHY WA AL ISTIFHAM FI SURAH MUHAMMAD (DIRASAH TAHLILIYYAH BALAGHIYYAH FI ?ILM AL MA?ANIY)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 10110072 FARIS FAISHOL UMAR}, year = {2015}, note = {Dr. Mardjoko Idris, M.Ag.}, keywords = {Uslub al amr, Insya'}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/16956/}, abstract = {Menurut ilmu balaghah kalam insya? yaitu kalam yang pembicaraannya tidak dapat disebut sebagai orang yang benar atau dusta. Sebagian ulama? nahwu dan ahli balaghah membagi kalam insya? menjadi dua bagian yaitu kalam insya? tholaby dan kalam insya? ghoiru tholaby. Pembahasan kalam insya? ghoiru tholaby sangatlah jarang, dikarenakan menurut ahli balaghah dan ahli nahwu kalam insya? ghoiru tholaby pada dasarnya adalah kalam khobar yang di nukilkan pada kalam insya?, sehingga pembahasan kalam insya? at tholaby lebih penting, kususnya dalam al- Qur?an yang sebagian besar terdiri dari kalam insya? at tholaby. Pembahasan skripsi ini membahas tentang uslub amar, nahi, dan istifham didalam kalam insya? at tholaby dalam surat Muhammad. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kalimat- kalimat yang mengandung uslub amar, nahi, dan istifham, bentuk-bentuknya dan tujuannya dalam surat Muhammad. Adapun penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang mengandung uslub amar, nahi, dan istifham bentuk-bentuknya dan tujuannya dalam surat Muhammad. Pengumpulan data berupa dengan tehnik dokumentasi. Intrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa data intrumen manusia yakni peneliti sendiri. Untuk menjaga keabsahan data, peneliti membaca, memahami uslub amar, nahi, dan istifham yang ada disurat Muhammad kemudian meneliti ulang kata tersebut dengan pedoman sumber rujukan yang berkaitan, serta berdiskusi dengan pembimbing teman. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh ada 5 ayat yang mengandung uslub amar, ada 2 ayat yang mengndung uslub nahi, ada 10 ayat yang mengandung uslub istifham didalam surat Muhammad. Dengan ini penulis berharap akan ada penelitian lain untuk penyempurnaan. Sebagai mana penulis juga berharap penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dan para pembelajar bahasa arab khususnya dalam ilmu ma?ani dan bagi pecinta bahasa arab di seluruh penjuru dunia.} }