@phdthesis{digilib17048, month = {May}, title = {RELASI GENDER DALAM KELUARGA DIFABEL MUSLIM (KAJIAN SOSIOLOGI GENDER MASYARAKAT KELURAHAN COMBONGAN, KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11540055 KRESNA WAHYU NUGRAHA}, year = {2015}, note = {Adib Sofia, S.S., M.Hum}, keywords = {gender dalam keluarga difabel muslim}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17048/}, abstract = {Salah satu wacana gender yang memiliki kompleksitas permasalahan adalah relasi gender dalam keluarga. Keluarga merupakan dimensi terkecil dalam masyarakat yang sarat dengan permasalahan, baik dalam skala internal maupun dalam skala eksternal. Lebih lanjut lagi jika keluarga tersebut adalah keluarga difabel, yang satu atau lebih anggota keluarganya mengalami difabel daksa yang memiliki satu atau beberapa bagian tubuhnya tidak berfungsi maksimal. Satu hal yang membuatnya berbeda adalah keluarga difabel sering dianggap sebagai masyarakat minoritas karena adanya satu atau beberapa anggota keluarganya yang memiliki keterbatasan, baik fisik. Oleh karena itu, muncul berbagai anggapan dan pembedaan yang menjadikan keluarga difabel kurang mendapatkan keseimbangan dalam keluarga sendiri ataupun masyarakat dimana mereka tinggal, baik dalam hak maupun kewajibannya. Implikasinya, banyak terjadi ketimpangan relasi pembagian porsi kerja dalam keluarga yang berat sebelah, serta keluarga difabel seolah terdesak untuk terus berupaya memperkecil jarak atau bahkan menyetarakan posisi keluarganya dengan keluarga normal dalam banyak aspek kehidupan seperti sosial, ekonomi, politik, agama, dan sebagainya. Hal inilah yang juga dialami oleh keluarga difabel di Kelurahan Combongan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan sumber data primernya adalah keluarga difabel muslim Kelurahan Combongan, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Adapun sumber data sekundernya antara lain buku, jurnal, dokumen, dan sebagainya yang berkaitan dengan relasi gender dalam keluarga difabel muslim yang dikupas menggunakan teori nurture dan nature serta relasi beserta bentuk-bentuk diskriminasi Mansour Fakih. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan kualitatif. Adapun pengumpulan data yang peneliti lakukan yakni melalui langkah-langkah observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menganalisis secara mendalam. Dari penelitian ini ditemukan bahwa relasi gender keluarga difabel terbagi ke dalam dua sektor, yakni sektor domestik dan sektor publik. Sektor domestik meliputi kontribusi dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan proses pengambilan keputusan. Sementara itu, sektor publik terbagi ke dalam bidang ekonomi, sosial, dan keagamaan. Pola relasi gender tersebut diklasifikasikan ke dalam dua poin besar, yakni kesetaraan dan ketidaksetaraan gender yang menimbulkan beberapa permasalahan seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, beban ganda, dan kekerasan. Selanjutnya salah satu timbulnya masalah juga disebabkan dari pemahaman kehidupan masyarakat yang bias akan gender maupun dissabilitas dan konstruksi pemahaman agama yang condong ke arah konsep androsentrisme, serta berbagai faktor dominan yang menyebabkan berbagai bentuk diskriminasi tersebut.} }