TY - THES N1 - Dr. Zamzam Afandi, M.Ag. ID - digilib17061 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17061/ A1 - MAGHFUR MR, NIM. 11110088 Y1 - 2015/06/23/ N2 - Tasawuf banyak menyedot perhatian masyarakat, terutama umat muslim. Menurut Ibnu Arabi, tasawuf adalah proses mengaktualkan potensi akhlak Allah yang ada dalam diri kita dan menjadikannya akhlak kita. Benih-benih sufisme sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw, namun secara nomenklatur ia bisa dikatakan sejak hadirnya gerakan oposisi keagamaan pada pemerintahan Umayah, masa Abdul Hakim bin Marwan (586-506). Ini dilakukan oleh Hasan al-Bashri (w. 528 M), tokoh yang amat saleh, dengan menulis surat kepada Khalifah, menuntut agar rakyat diberi kebebasan untuk melakukan apa yang mereka anggap baik. Sampai detik modernitas ini, tasawuf tetap eksis, dan akan berlanjut. Kaum sufisme mempunyai pengalaman spiritual yang berbeda-beda. Salah satu medium yang digunakan oleh mereka untuk mengekspresikan ajaranajarannya adalah puisi. Senandung puisi yang terlahir dari mereka bernama puisi profetik karena melalui proses ritualspiritual yang cukup panjang. Ajaran sufi yang mengajak pada penyucian diri layak untuk diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari agar terlepas dari belenggu rantai nafsu duniawi. Berdasarkan pada permasalahn di atas, maka laik bagi kita menyelami makna kemerdekaan jiwa yang ter-cover dalam puisi Ibnu Arabi yang berjudul ?Rûhu Sûrati al-Ikhlâshi?. Untuk menguak substansi enam bait puisi neoklasik ini, peneliti menggunakan pisau bedah Hermeneutika Gadamar dengan empat konsep humanistiknya (Bildung, Sensus Communis, Judgment, dan Taste). Judul penelitian ini adalah ?Syi?ru Rûhi Sûrati al-Ikhlâshi (al-Dirasatu al-Tafsiriyatu)?, dengan rumusan: Bagaimana interpretasi puisi "Rûhu Sûrati al-Ikhlâshi" dalam perspektif hermeneutika Gadamer? Riset ini bertujuan untuk mengembangkan teori sastra dalam kajian puisi-puisi sufistik dan memberikan kontribusi ilmiah terhadap kekayaan pustaka serta realita kehidupan. Syi?ru Rûhi Sûrati al-Ikhlâshi adalah puisi Arab sufi yang mengandung semangat spritualitas dan mengajak umat untuk terbebas dari selain Allah SWT. Dengan pisau analisis Hermeneutika Gadamer ini, muncullah empat prinsip perikemanusiaan utama untuk melakoni kehidupan, yaitu prinsip al-Khalâshu, al- `Ilmu, al-Hikmatu, dan al-Dzauqu, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis antarsesama. Kata kunci: Puisi Profetik, Rûh Sûrati al-Ikhlâshi, Hermeneutika Gadamer, dan Prinsip Perikemanusiaan. PB - UIN Sunan Kalijaga KW - Puisi Profetik KW - Rûh Sûrati al-Ikhlâshi KW - Hermeneutika Gadamer KW - dan Prinsip Perikemanusiaan M1 - skripsi TI - SHI'R RUH SURAT AL IKHLAS LI IBN 'ARABIY (DIRASAH TAFSIRIYYAH) AV - restricted EP - 4 ER -