%A NIM. 1320512080 MOHAMAD SOLIKUDIN %O Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag, %T KONSTRUKSI TAFSIR IBNU TAIMIYAH (TELAAH EPISTEMOLOGIS KITAB MUQADDIMAH FĪ UṣŪL AL-TAFSĪR) %X Tesis ini membahas tentang epistemologi tafsir Ibnu Taimiyah. Alasan yang mendasari penelitian tentang ketokohan ini adalah besarnya kontribusi pemikirian Ibnu Taimiyah dalam berbagai bidang, khususnya tafsir, tidak diragukan lagi reputasinya. Kitab Muqaddimah fī Uṣūl al-Tafsīr dan ratusan karya lainnya, baik dalam bidang `aqidah, fiqh, ḥadis, tasawuf, filsafat, ekonomi dan politik, merupakan saksi nyata dari konsistensi pemikiran Ibnu Taimiyah. Menurutnya, keterpurukan umat Islam saat itu disebabkan karena kekeliruan mereka dalam menginterpretasi makna al-Qur’ān. Karena itu, salah satu langkah strategis Ibnu Taimiyah untuk mengembalikan kekuatan Islam adalah dengan merumuskan kerangka dasar penafsiran al-Qur’ān melalui karyanya Muqaddimah fi Uṣul al-Tafsir. Penelitian ini menggunakan pendekatan filsafat ilmu yang diterapkan melalui metode induktif. Adapun sumber utama dalam penelitian ini adalah kitab Muqaddimah fī Uṣūl al-Tafsīr. Sedangkan untuk menambah data mengenai konstruksi epistemologi tafsir Ibnu Taimiyah, serta untuk membaca kerangka validitasnya, penulis menggunakan karya-karya penelitian lain yang memiliki relevansi dengan Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah adalah ulama yang menempatkan al-Qur’an sebagai the ultimate source (sumber utama) sebagai pijakan pemikirannya. Baginya, al- Qur’an adalah sumber primer dan satu-satunya pedoman hidup yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Maka, konsep al-rujū’ ilā al-Qur’ān wa alsunnah adalah misi utama dalam melakukan pemurnian penafsiran al-Qur’an dari berbagai aliran tafsir yang dianggapnya membahayakan aqidah umat Islam. Epistemologi tafsir Ibnu Taimiyah meliputi tiga aspek penting; pertama, sumber utama penafsirannya adalah al-Qur’an. Namun dalam penjelasan tafsirnya dia menggunakan hadis, pendapat sahabat dan tabi’īn, akal, sastra Arab dan realitas sosial kemasyarakatan. Kedua, motode tafsirnya adalah induktif yang dimplementasikan ke dalam corak maudhū’i (tematik). Ketiga, tolok ukur validitas (kebenaran) tafsir yang digunakan oleh Ibnu Taimiyah adalah teori koherensi, korespondensi dan pragmatis. %K metode, validitas, ibnu taimiyah, muqaddimah fī uṣūl al-tafsīr. %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib17140