TY - THES N1 - Prof. Dr. H. Syihabuddin Qalyubi, Lc, M.Ag., ID - digilib17145 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17145/ A1 - Tika Fitriyah, NIM.1320511083 Y1 - 2015/06/25/ N2 - Di zaman modern ini, kisah masih merupakan sesuatu yang masih tepat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan keagamaan. Apalagi masa kejahiliyahan sepertinya sudah bangkit kembali, yaitu masa dimana nilai-nilai moral dan agama sudah mulai pudar, termasuk homo seksual. Dewasa ini, perilaku abnormal tersebut mulai menjamur apalagi di Negara liberal seperti tersebar di Dunia Barat. Padahal perilaku tersebut sudah sangat jelas merupakan penyimpangan seksual. Perilaku tersebut sudah ada sejak dahulu, yang dipelopori oleh kaum Nabi Lu>t} sehingga Allah mengabadikan kisahnya dalam al-Qur?an dengan porsi yang cukup besar dan kronologi yang memikat, yaitu terdapat dalam 90 ayat dan tersebar dalam 15 surat yang berbeda. Kisah sebagai sebuah medium untuk menyampaikan pesan-pesan teologis dan humanis kepada manusia, ternyata sangat sarat sekali dengan unsur linguistis dan seni. Sehingga perlu adanya penelitian yang mendalam terkait dengan problematika linguistis yang terdapat dalam Kisah Lu>t}. Oleh karena itu, hal yang paling krusial pengangkatan objek material dalam penelitian ini adalah fenomena kebahasaan dan nilai kesusastraan yang nampak pada kisah tersebut yang sayang jika diteliti secara parsial. Maka dari peneliti memilih mengkajinya dengan menggunakan teori stilistika. Dasar pemilihan teori stilistika ini adalah karena kekomperhensifan kajian yang dimiliki yang mencakup semua aspek kebahasaan dari aspek sintaksis, morfologi, semantik juga aspek lainnya berupa imageri yang kemudian terungkaplah secara utuh kedalamanan, keindahan dan kebermaknaan gaya penuturan kisah yang dipilih. Hasil dari penelitian ini adalah dalam bidang morfologi ditemukan pemakaian dua s}igat yang berbeda untuk satu kata dalam satu kisah, fi?il muda>ri? yang bermakna ma>d}i dan lain sebagainya. Sedangkan dalam aspek sintaksis, gaya yang paling populer dalam kisah Lu>t} adalah gaya taqdi>m. Oleh karena itu banyak ditemukan maf?ul yang mendahului fa?il, maf?ul yang fi?il dan fa?il dan khabar yang mendahului mubtada. Hal tersebut memberikan efek pengkhususan dan menganggap penting hal yang didahulukan. Dalam hal semantik, pemanfaatan sinoninimi, polisemi, antonimi dan lain sebagainya mampu memberikan efekefek kepuasan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap kisah tersebut. Adapun gaya retoris dan kiasan dalam kisah Lu>t} ditemukan beberapa aspek, di antaranya adalah majas, kinayah, tasybih, aliterasi, asonansi, litotes, eufemisme, Pleonasme dan Tautologi, prolepsis dan erotesis PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - al-Qur?an KW - Kisah Lut KW - dan Stilistika M1 - masters TI - Stilistika Kisah Nabi Lut dalam al-Qur?an AV - restricted EP - 236 ER -