TY - THES N1 - Dr. Alfatih Suryadilaga, M.Ag ID - digilib17162 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17162/ A1 - Abdul Bashir, S.Th.I, NIM. 1320511084 Y1 - 2015/06/08/ N2 - Manusia pada dasarnya tidak bisa lepas dari unsur-unsur kebudayaan. Di sisi lain masyarakat Islam mengalami proses interaksi dengan sunnah-sunnah Nabi saw yang terbukukan dalam kitab-kitab hadis, sirah Nabawiyah, tarikh ataupun lainnya yang dipraktekkan dalam kehidupan mereka yang kemudian lazim dikenal dengan istilah living hadis. Salah satu living hadis yang berkembang di Indonesia dapat ditemukan pada bidang kesenian yang telah mengalami akulturasi budaya dengan unsur-unsur setempat. Ada banyak kesenian Islam di Indonesia, salah satunya yang terdapat pada LESBUMI NU Grobogan. Kesenian-kesenian yang terdapat pada LESBUMI NU Grobogan tidak hanya berupa s{alawatan semata, tetapi di dalamnya juga terdapat musik lesung, tari sufi, tari angguk, tari barongan, bahkan atraksi kekebalan tubuh. Fenomena pada LESBUMI NU Grobogan yang tidak hanya menjadi fenomena living hadis, tetapi juga mengandung simbol-simbol akulturatif menarik untuk diteliti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan. Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan etnografi. Pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori semiotika budaya Jurij M. Lotman. Sementara hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif analitis. Adapun hasil penelitian tesis ini menunjukkan bahwa: (1) Seni Pementasan LESBUMI NU Grobogan merupakan salah satu fenomena living hadis. Para seniman LESBUMI NU Grobogan menggunakan hadis-hadis tentang kesenian sebagai landasan utama dalam berseni. Selain itu, masing-masing bidang kesenian memiliki landasan-landasan lainnya, yaitu (a) hadis tentang bersalawat pada s{alawatan pêpali, (b) kisah keindahan suara Dawud pada kanjêng lêsung, (c) hadis tentang kekuatan doa pada tari barong Ki Agêng Serang dan atraksi kekebalan tubuh, (d) hadis tentang cinta pada tari Sufi Purwodadi, (e) hadis tentang keutamaan Hamzah (paman Nabi saw) pada tari angguk Grobogan. (2) Ada beberapa simbol akulturatif yang bisa diambil makna dan pelajarannya dari LESBUMI NU Grobogan yang dapat ditemukan pada (a) lokasi domisili para koreografernya, (b) pakaian dan properti yang dipergunakan seperti pakaian putih, jubah, senjata tajam, ataupun selempang. (c) lagu, musik dan gerak tari yang ada seperti aransemen musik, gerakan memutar, ataupun formasi Goa Selarong. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - living hadis KW - akulturasi KW - seni KW - Grobogan KW - simbol-simbol. M1 - doctoral TI - SENI PEMENTASAN LESBUMI NU GROBOGAN (Studi Living Hadis) AV - restricted EP - 206 ER -