relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17366/
title: IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT  PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN  (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin)
creator: SUDARSONO, NIM. 11510076
subject: Filsafat Agama
description: Diskursus imam perempuan merupakan paradigma yang kontroversi di  kalangan ulama. Ancaman antara pro dan kontra dari dulu sampai sekarang tidak  kunjung usai. Seakan-akan wacana seperti imam perempuan menjadi sebuah polemik  yang aktual. Ini menandakan bahwa penafsiran terhadap al-Qur’an dan hadis terus  berlanjut dan tidak perna mati. Menjadi keniscayaan apabila penafsiran al-Qur’an dan  Hadis stagnan pada waktu dulu. Maka al-Qur’an dan hadis tidak lagi sebagai petunjuk  ataupun jalan hidup manusia, akan tetapi al-Qur’an sebagai hiasa yang hanya bisa  dikenang dan dipajang. Tetapi tidak seperti itu, realitasnya al-Qur’an masih  digunakan sebagai pentunjuk dan jalan hidup umat Islam.  Buktinya, umat Islam masih menafsirkan al-Qur’an dan Hadis yang berkaitan  dengan imam perempuan dalam shalat. Meskipun argumentasi para ulama ada yang  pro dan kontra tetapi yang menarik untuk dikaji dalam studi hermeneutika dengan  pandangan Amina Wadud Muhsin adalah menafsirkan al-Qur’an dengan metologi  baru yakni hermeneutika.  Penelitian ini menggunakan analisis hermeneutika yang dikembangkan oleh  Amina Wadud Muhsin, dengan harapan dapat memunculkan pesan-pesan yang  dinamika dari konteks “Imam Perempuan Dalam Shalat” yang terkandung di  dalamnya dengan penelaahan analitis dan metologis terhadap konsep-konsep yang  tampak memainkan peran dalam pembentukan visi Qur’anik dan menemukan  weltanschauung atau pandangan dunia masyarakat.  Selanjutnya, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:  pertama pandangan ulama tentang imam dalam shalat dan pandangan ulama tentang  imam perempuan dalam shalat. Kedua meneliti tentang boleh tidaknya seorang  perempuan menjadi imam shalat dengan pandangan para ulama dan analisis  pemikiran Amina Wadud Muhsin.  Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa seorang perempuan menjadi  imam dalam shalat menurut Amina Wadud Muhsin dengan pernyataan boleh, dengan  landasan pada Hadis dari Ummu Waraqah dan al-Qur’an juga tidak ada ayat-ayat  yang melarang perempuan menjadi imam dalam shalat.  Oleh karena itu, menurut Amina Wadud Muhsin menganggap bahwa untuk  memahami al-Qur’an dan hadis selalu dan harus melacak konteks historis dan  sosiologinya sehingga dapat menemukan jawaban yang objektif dan rasional dengan  menggunakan pendekatan hermeneutikan dan masuk dalam paradigma hermeneutika  filosofis.
date: 2015-06-17
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17366/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17366/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf
identifier:   SUDARSONO, NIM. 11510076  (2015) IMAM PEREMPUAN DALAM SHALAT MENURUT PANDANGAN AMINA WADUD MUHSIN (Analisis Hermeneutika Amina Wadud Muhsin).  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.