%0 Thesis %9 Masters %A ARIF FIRDAUSI NUR ROMADLON, S.TH.I, NIM: 1120510002 %B Pascasarjana %D 2015 %F digilib:17585 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Ahl al-Kitāb, the history of idea of Qur’anic interpretation, nalar kritis. %P 226 %T PERBANDINGAN PENAFSIRAN TENTANG AHL AL-KITĀB DALAM TAFSĪR AL-MANĀR DAN TAFSIR AL-AZHAR %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17585/ %X Fokus penelitian adalah perbandingan penafsiran tentang Ahl al-Kitāb dalam Tafsīr al-Manār dan Tafsir al-Azhar. Tema Ahl al-Kitāb dipilih karena penyebutan Ahl al-Kitāb ditujukan kepada umat non-Islam, khususnya kaum Yahudi dan Nasrani . Namun ada beberapa komunitas agama yang diperselisihkan, seperti Majusi, Hindu, Budha, Konfusius, dan sebagainya. Sementara ada beberapa ulama yang mengkategorikan mereka sebagai Ahl al- Kitāb, dan beberapa ulama lain menolak. Tafsīr al-Manār dan Tafsir al-Azhar dipilih karena dua kitab tafsir itu sama-sama menjadikan al-Qur’an sebagai kitab petunjuk bagi umat manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah pertama, bagaimana penafsiran Ahl al-Kitāb dalam Tafsīr al-Manār dan Tafsir al-Azhar?, kedua, apa persamaan dan perbedaan penafsiran Ahl al-Kitāb dalam dua kitab tafsir itu?, dan ketiga, apa kelebihan dan kekurangan dari penafsiran Ahl al-Kitāb dalam dua kitab tafsir itu?. Penelitian pustaka ini bersifat deskriptif-analitis-komparatif dengan peta perkembangan epistemologi tafsir dalam prespektif the history of idea of Qur’anic interpretation sebagai kerangka teoritiknya melalui pendekatan sejarah. Sumber primernya adalah kitab Tafsīr al-Manār dan Tafsir al-Azhar. Sehingga dengan mengkomparasikan keduanya dapat dilihat mengenai persamaan dan perbedaan. Juga kelebihan dan kekurangan penafsiran tentang Ahl al-Kitāb. Adapun sumber sekundernya meliputi tulisan-tulisan yang relevan dengan penelitian ini. Penafsiran Ahl al-Kitāb dalam Tafsīr al-Manār dan Tafsir al-Azhar adalah mencakup komunitas agama yang diberi dan berpegang teguh pada kitab suci yang meliputi Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Ṣābi’ūn. Mereka para Ahl al-Kitāb diberi keselamatan atau dijanjikan masuk surga bila mereka berpegang teguh pada kitab sucinya adalah bagi mereka sebelum datangnya Islam. Apabila Islam telah datang maka keselamatan Ahl al-Kitāb adalah bagi mereka yang kemudian memeluk Islam. Di antara Ahl al-Kitāb memang terdapat orang-orang yang soleh, baik dan jujur, tetapi sebagian kecil dari Ahl al-Kitāb, sedangkan sebagian besar mayoritas dari kalangan mereka adalah orang-orang yang fasik. Persamaan, perbedaan, kelebihan, dan kekurangan penafsiran tentang Ahl al-Kitāb dalam Tafsīr al-Manār dan Tafsir al-Azhar di pengaruhi oleh faktor latar belakang, waktu, dan kondisi situasi si penulis tafsir dengan tolak ukur karakteristik tafsir era reformatif dengan nalar kritis. Kata kunci: Ahl al-Kitāb, the history of idea of Qur’anic interpretation, nalar kriti %Z Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag.