@phdthesis{digilib1765, month = {March}, title = {BIMBINGAN SEKSUALITAS PRA-NIKAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { FAIZ AMINUDDIN - NIM. 04220030 }, year = {2009}, note = {PEMBIMBING: ALIMATUL QIBTIYAH, S.AG, M.SI, MA}, keywords = {bimbingan seksualitas remaja, usia pra-nikah }, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1765/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep bimbingan seksualitas remaja usia pra-nikah menurut tinjauan Islam. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan konsep bimbingan seksualitas dan sumbangan pemikiran bagi penyelenggara lembaga-lembaga bimbingan untuk meningkatkan penanganan bantuan kepada para remaja usia pra-nikah sesuai dengan tinjauan al-Qur'an dan al-Hadist. Penelitian ini merupakan gabungan penelitian library research dan lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang terkait dengan bimbingan seksualitas dalam Islam bagi remaja, melalui metode dokumentasi, wawancara dan angket. Analisis data dilakukan dengan menganalisis data dan informasi yang terkumpul dan menafsirkan realitas yang terjadi saat ini, yaitu dengan cara menyimpulkan hasil dari angket yang disebar kepada para remaja (sample) terkait isu-isu dan kebutuhan seksualitas yang dialami para remaja. Sedangkan data yang dikumpulkan dari al-Qur'an dan al-Hadist maupun dari para pakar diolah agar menjadi sebuah konsep bimbingan seksualitas pranikah dalam perspektif Islam. Teori yang dipakai dalam menganalisis remaja adalah memakai teorinya Sigmund Freud dan Muhammad al-Mighwar, yaitu untuk mengetahui perilaku dan kebiasaan remaja. Sedangkan dalam metode bimbingan seksualitas menggunakan teori Hamdani Bakran Adz-dzaky, yang meliputi metode hikmah, nasehat yang baik, dan bantahan yang baik pula, dan untuk untuk materi menggunakan tinjauan al-Qur'an dan al-Hadist yang dikombinasikan dengan pandangan penulis. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Islam memandang seksualitas merupakan suatum hal yang suci dan bukanlah suatu hal yang kotor, yang tidak hanya dikaitkan dengan masalah hubungan intim antara laki-laki dan perempuan saja, melainkan juga membahas aspek-aspek lain yang terkait di dalamnya, seperti masalah bersuci, ta'aruf, interaksi sosial, gender, pernikahan dan mendapatkan keturunan. (2) Hasil dari lapangan digunakan untuk mengetahui isu-isu dan kebutuhan seksualitas yang meliputi tanda kelamin primer, sekunder, tertier, dan pandangan remaja tentang body image yang mereka miliki, dan sumber informasi mereka tentang seksualitas, hasilnya menunjukkan bahwa antara teori (Freud dan Mighwar) dengan hasil lapangan tidak jauh berbeda, dan hasil dari keduanya digunakan untuk mengetahui kebutuhan persoalan seksualitas yang mereka inginkan, sehingga konsep bimbingan akan lebih (3) Konsep bimbingan seksualitas bagi remaja dalam perspektif Islam meliputi metode, metodenya antara lain, secara langsung dan tidak langsung, dengan materi berisi tentang mengenalkan mahramnya, menjaga kesehatan alat reproduksi, menjauhi zina, cara mengontrol dorongan seksual, anjuran menikah, memelihara pandangan dan kehormatan, memakai pakaian yang sopan, larangan berduaan di tempat sepi, menjaga pergaulan dari sifat negatif, memfilter media-media yang berbau pornografi, semua itu diberikan dalam rangka pemberian pengetahuan kepada para remaja, karena dengan adanya pengetahuan tersebut remaja diharapkan akan mempunyai kesadaran sehingga ia akan menjauhi perbuatan zina. } }