@phdthesis{digilib17729, month = {August}, title = {TRADISI SURAN DI DUSUN KUWARISAN KELURAHAN PANJER KECAMATAN KEBUMEN KABUPATEN KEBUMEN (STUDI TENTANG FUNGSI DAN MAKNA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM 08120037 MUSTAFA KEMAL PASHA}, year = {2015}, note = {Dr. Imam Muhsin, M.Ag}, keywords = {Suran, Simbol, dan Fungsi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17729/}, abstract = {Tradisi Suran di dukuh Kuwarisan merupakan tradisi yang dilaksanakan untuk menghormati leluhur, dan sebagai momentum bermuhasabah, sekaligus memperingati khaul Syekh Ibrahim Asmorokondi. Tidak hanya itu, tradisi Suran juga sebagai bentuk rasa syukur dan media untuk meminta keselamatan serta kesejahteraan kepada Allah SWT. Tradisi Suran di Kuwarisan berbeda dengan tradisi Suran di tempat lain. Letak perbedaannya pada tata cara atau pelaksanaan upacaranya. Meliputi model mengumpulkan ingkung ayam bagi warga untuk dikumpulkan di pelataran Masjid Banyumudal. Ritus ini merupakan ritus tahunan yang dilaksanakan setiap bulan Sura (Muharam) tepatnya pada Jum'at Kliwon atau apabila tidak ada hari Jum'at Kliwon akan tetap dilaksanakan pada hari Jum'at Pon. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode field research (penelitian lapangan), dengan menggunakan teori fungsionalisme Malinowski. Melalui teori ini peneliti dapat mengungkap dan mengkaji lebih dalam mengenai makna dan fungsi, terkait ritual tradisi Suran. Sesuai dengan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa tradisi Suran memiliki makna simbol dan fungsi, antara lain; simbol-simbol dalam tradisi Suran berupa nasi tumpeng, ingkung beserta lauk-pauknya menyimbolkan kehidupan mikrokosmos dalam jagad kehidupan umat manusia. Yaitu representasi hubungan antara Sang Khaliq dengan manusia sebagai hamba. Adapun fungsi dari tradisi Suran, antara lain; 1) menciptakan kehidupan yang harmonis dalam lingkungan masyarakat, 2) mengarifi warisan tradisi leluhur, 3) sebagai sarana pendidikan bagi anak, tentang nilai-nilai sosial dan religi, 4) sebagai rambu-rambu norma sosial dalam masyarakat, 5) meningkatkan solidaritas sesama warga. Penelitian ini memiliki kontribusi dalam melihat realitas yang berlangsung dalam khasanah upacara tradisional yang ada di Nusantara, sekaligus sebagai sumbangan pemikiran secara akademis dalam melakukan penelitian-penelitian budaya.} }