@phdthesis{digilib17763, month = {September}, title = {UPAYA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENANGANAN GELANDANGAN PENGEMIS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM: 11230089 ALIYAH NUR MUNJIAH}, year = {2015}, note = {Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, S.Sos, M.Si}, keywords = {Penanganan, Gelandangan Pengemis}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17763/}, abstract = {Penelitian ini berjudul Upaya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam Penanganan Gelandangan Pengemis. Penelitian ini melihat pada Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2014 mengenai Penanganan Gelandangan Pengemis. Peraturan tersebut digunakan untuk melihat kesamaan dan perbedaan dari hasil penelitian di lapangan. Masalah utama di kota-kota besar maupun kota wisata adalah adanya gelandangan pengemis di dalamnya. Untuk menangani banyaknya gelandangan pengemis di Yogyakarta, pemerintah mengeluarkan Peraturan Daerah D.I. Yogyakarta No. 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan Pengemis. Peraturan tersebut dipimpin oleh Dinas Sosial D.I. Yogyakarta, kemudian dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi wilayah (kota/kabupaten) di D.I. Yogyakarta. Penelitian ini fokus pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta. Perda ini baru dilaksanakan pada awal Tahun 2015. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana upaya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dalam menangani gelandangan pengemis serta bagaimana dampak dari adanya upaya yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi bagi gelandangan pengemis. Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teknik purposive yang dipadukan dengan teknik incidental. Purposive yaitu pengambilan informan dengan menentukan criteria khusus. Kriteria yang digunakan adalah informan yang bekerja sebagai pengemis dan atau informan yang hidup dijalanan. Teknik incidental adalah teknik pengambilan informan berdasarkan kebetulan. Penelitian ini dilakukan dibeberapa titik di Kota Yogyakarta, yaitu sebelah timur; Kotagede, sebelah barat; Gading, sebelah utara; Jl. Abubakar Ali (Malioboro), dan sebelah selatan yaitu Giwangan. Penelitian ini juga dilakukan di UPT Panti Karya dan Camp Assassment, dengan waktu penelitian mulai Januari-Juni 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pelaksanaan Perda No. 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan Pengemis di lapangan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi beserta Polisi Pamong Praja sudah sesuai dengan Peraturan Daerah yang di dalamnya terdapat empat upaya penanganan gelandangan pengemis : Preventif, Koersif, Rehabilitatif, dan Reintegrasi. Dampaknya kepada gelandangan pengemis mereka sudah tidak begitu banyak terlihat di jalan, dan mereka sudah tidak ingin tertangkap lagi oleh Pol-PP, hal ini terjadi karena jika tertangkap harus masuk ke Camp Assassment sampai 3 bulan dan harus jauh dari keluarganya. Peneliti melihat bahwa perlu pengoptimalan pelaksanaan yang dilakukan oleh Camp Assassment dan UPT Panti Karya Kota Yogyakarta agar tidak sekedar melaksanakan Perda, tetapi juga benar-benar membantu mengatasi gelandangan pengemis. Kata kunci : Penanganan, Gelandangan Pengemis.} }