@phdthesis{digilib17802, month = {September}, title = {KONSTRUKSI TERORISME OLEH MEDIA CETAK (ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PENEMBAKAN DI KANTOR MAJALAH CHARLIE HEBDO PARIS PERANCIS PADA SKHU KOMPAS EDISI JANUARI 2015)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11210131 SALIMATUN NIKMAH}, year = {2015}, note = {Nanang Mizwar Hasyim, S.Sos.,M.Si.}, keywords = {Konstruksi, Terorisme, Media Cetak, Analisis Wacana, SKHU Kompas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17802/}, abstract = {Salimatun Nikmah 11210131. Skripsi ini berjudul ?Konstruksi Terorisme Oleh Media Cetak (Analisis Wacana Pemberitaan Penembakan di Kantor Majalah Charlie Hebdo Paris Perancis pada SKHU Kompas Edisi Januari 2015) pemberitaan mengenai penembakan yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo Paris Perancis pada Surat Kabar Harian Umum Kompas edisi Januari 2015 diawali ketika suasana Perancis tegang karena pelaku terorisme tertangkap. Aksi terorisme yang dilatarbelakangi oleh pembuatan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo pada awal Januari 2015. Kelompok Islam radikal di Perancis menganggap bahwa kebebasan berekspresi yang dianut oleh Charlie Hebdo sudah keblabasan. Mengapa demikian, karena menurutnya Charlie Hebdo telah memperhinakan tokoh agama yang dihormati oleh umat beragama, khususnya agama Islam. Kelompok Islam radikal di Perancis merasa hal tersebut sangat menyakiti umat Islam. Tetapi pada pemberitaan ini Kompas mengambil fokus yang berbeda, untuk menemukan titik amannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif sedangkan untuk meneliti Surat Kabar Harian Umum Kompas dalam mengkonstruksikan wacana terorisme pada pemberitaan penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, peneliti menggunakan analisis wacana model Teun A. Van Djik. Dalam model analisis ini dibagi menjadi tiga elemen yaitu Teks, Kognisi Sosial, dan Konteks Sosial. Analisis wacana model Van Djik ini menggabungkan antara tiga elemen tersebut untuk mengungkap wacana yang dibentuk oleh Surat Kabar Harian Umum Kompas. Hasil dari penelitian ini adalah konstruksi wacana terorisme dalam teks, kognisi maupun konteks berita menunjukkan bahwa Kompas melihat terorisme sebagai tindakan yang sadis dan berbahaya, begitu pula dengan kelompok radikal. Kompas lebih menekankan sikap anti terorisme dan toleransi terhadap umat beragama. Terjadinya perbedaan pendapat antara wartawan dan redaktur membuat jelas bahwa peran media dalam pemberitaan menunjukkan bagaimana ideologi yang dianut oleh sebuah media.} }