@phdthesis{digilib17844, month = {September}, title = {PROBLEMATIKA HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN BAGI WANITA HAID DALAM PROSES TAHFIZ (Studi Kasus Kebijakan di Pondok Pesantren An-Nur, Ngrukem, Sewon Bantul, Yogyakarta)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM: 03350023 M. Saiful Bahri}, year = {2007}, note = {Drs. H. A. MALIK MADANy, .M.A}, keywords = {Hukum membaca Al-Qur'an bagi wanita haid dalam proses tahfiz, Pondok Pesantren An-Nur}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/17844/}, abstract = {Al-Qur'an merupakan sebuah bukti nyata kemukjizatan Nabi Muhammad saw yang terbesar dan masih eksis keberadaannya sampai saat ini tanpa perubahan sedikit pun baik makna atau hurufnya. Hal ini disebabkan selain diantara mukjizat al-Qur'an sendiri yaitu terpelihara kemurniannya sampai akhir zaman, juga tidak lepas dari peran serta para hafiz dan hafizoh yang selalu menghafalnya sebagai bentuk usaha untuk menjaganya kemurniannya. Memang sudah lazim dikatakan bahwa penyelesaian terhadap sesuatu itu memerlukan proses. Begitu pun juga dengan mereka para calon hafiz dan hafizoh. Mereka berusaha keras dalam membaca al-Qur?an berulang-ulang kali sampai hafal dan mampu menjaga hafalannya sebagai proses bagi mereka untuk dikatakan sebagai seorang hafiz dan hafizoh. Namun, di sisi lain mereka (khususnya para calon hafizoh) tidak bisa menghindari dari kodratnya yang sudah ditentukan pasti akan terjadi padanya, yang dimaksud adalah haid. Di dalam ajaran Islam haid merupakan sebab diharamkannya wanita membaca al-Qur'an. Fenomena ini tentunya akan menjadi kendala bagi para calon hafizoh dalam menghafal al-Qur'an karena hafalan mereka akan terganggu yang nantinya bisa mengakibatkan hilang. Scmentara itu di sisi lain, Nabi Muhammad saw melarang umatnya yang sudah hafal al-Qur?an kemudian melupakannya. Dari deskripsi di atas akan timbul permasalahan apakah hukum Islam memberi keringanan hukum bagi wanita haid untuk membaca al-Qur'an yang background mereka adalah calon hafizoh. berbeda dengan wanita yang bukan calon hafizoh. Skripsi ini merupakan hasil penelitian di Pondok Pesantren an-Nur dengan menggunakan pendekatan normative, yaitu mendekati masalah yang diteliti dengan tolak ukur agama (dalil-dalil al-Qur'an dan hadis) sebagi sumber pembenar sehingga diperoleh kesimpulan sesuatu itu boleh atau t1dak menurut syari?at. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis deduktif-induktif. yaitu menganalisis data yang masih bersifat umum yang bertujuan untuk memperolch penjelasan yang mendalam sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang khusus Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa di Pondok Pesantren AnNur membolehkan membaca al-Qur?an bagi santri tahfiz putrinya meskipun dalam keadaan haid dengan bertaqlid pada Imam Malik.} }