@phdthesis{digilib1802, month = {April}, title = {HADIS MUNCULNYA DAJJAL SEBAGAI TANDA KIAMAT DALAM KITAB RISALAH AHLU AL-SUNNAH WA AL JAMA' AH (STUDI KRITIK SANAD MATAN)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM.: 01530581 FARID KURNIAWAN}, year = {2009}, note = {Pembimbing : Dr. Suryadi, M.Ag Afdawaiza, M.Ag}, keywords = {Kiamat, Dajjal, Kritik Sanad}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1802/}, abstract = {ABSTRAK Salah satu tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam nash adalah munculnya Dajjal ke permukaan bumi. Di dalam salah satu hadis Nabi dijelaskan bahwa Dajjal tersebut akan muncul dari daerah Khurasan. Permasalahan ini banyak diulas dari beberapa kitab salah satunya adalah kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama'ah. Dalam kitab tersebut, hadis ini tidak disebutkan secara lengkap baik sanadnya maupun matannya. Hal ini menjadi masalah, mengingat tanda-tanda kiamat termasuk bagian keimanan yang memerlukan dasar yang jelas. Dengan alasan seperti ini penelitian layak dilakukan. Obyek penelitian ini yaitu hadis munculnya Dajjal dari daerah Khurasan, yang terdapat dalam kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama'ah. Penulis kitab Risalah Ahlu al-Sunnah wa al-Jama'ah yaitu K.H. Hasyim Asy'ari tidak menjelaskan kwalitas hadis, baik dari segi sanad maupun matannya, sehingga hadis tersebut belum diketahui kehujjahannya. Penelitian ini memakai metode takhrij, untuk mengetahui kwalitas hadis baik dari segi sanad dan matan. Untuk pemaknaan teks diperlukan syarah dari kitab sekunder. Menurut K.H. Hasyim Asy'ari, Hadis-hadis yang menceritakan tentang Dajjal ini adalah dalil bagi mazhab yang benar tentang absahnya keberadaan Dajjal. Sesungguhnya dia adalah ujian yang diberikan Allah bagi hamba-hamba-Nya, maka Allah memberikan kekuasaan kepadanya. Misalnya, seperti menghidupkan orang yang telah mati karena dibunuhnya, menampakkan bunga dunia, dan menyuburkannya, memperlihatkan surga dan neraka dunia, menderetkan berbagai gudang yang ada di bumi, memerintahkan langit agar hujan maka turunlah hujan dari langit, memerintahkan bumi menumbuhkan tanaman, maka tumbuhlah tanaman. Semua itu terjadi dengan kekuasaan Allah. Perkataan tersebut merujuk pada Imam Nawawi. Selanjutnya dalam memahami dan menginterpretasi matan hadis tersebut maka diperlukan pemahaman tekstual atau kontekstual. Sehingga dapat diketahui bahwa hadis tersebut mempunyai muatan lokal, temporal dan universal. Karena menurut Syuhudi Ismail ada beberapa hadis yang lebih tepat dipahami secara kontekstual dan ada yang lebih tepat dipahami secara tekstual, hal ini berkaitan erat dengan konteks historis adanya hadis dan bentuk gramatika bahasa yang terdapat dalam teks hadis. Dari hasil penelitian hadis munculnya Dajjal dari Khurasan penulis mengambil kesimpulan hadis tersebut dapat dijadikan hujjah, karena sanadnya sahih dan matannya sahih karena memenuhi tolak ukur kaidah kesahihan matan. Dengan demikian mengacu pada metodologi penafsiran dan pemahaman komprehensif-universal serta penemuan makna substansi hadis, memberikan kontribusi pemikiran yang baru bahwa hadis-hadis tentang tanda-tanda kiamat lebih tepat dipahami secara kontekstual yang berarti antisipasi makhluk yang keluar dari Khurasan bisa menurun. Jadi hadis ini bisa dipahami secara universal dan bisa jadi membawa muatan lokal temporal sesuai dengan teks hadis.} }