eprintid: 18147 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/81/47 datestamp: 2015-11-17 02:48:42 lastmod: 2015-11-17 02:48:42 status_changed: 2015-11-17 02:48:42 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: AMRIZAL, NIM. 99513191 title: STRUKTURALISME TRANSENDENTAL KUNTOWIJOYO DALAM NOVEL KHOTBAH DI ATAS BUKIT ispublished: pub subjects: A divisions: jur_afi full_text_status: restricted note: Alim Roswantoro, S.Ag.,M.Ag. Zuhri, S,Ag., M. Ag. abstract: Kuntowijoyo memetakan 2 tipologi gejala sosial, pertama, masyarakat praindustri, masyarakat kesukuan (tribal society), dan masyarakat homogen. Kedua, masyarakat industrial, masyarakat kenegaraan, masyarakat heterogen. Merujuk pada pemetaan Kuntowijoyo itu, maka gejala sosial yang terjadi di Indonesia bisa dilihat dengan tipologi itu. perkembangan sosial masyarakat Indonesia juga berawal dari masyarakat pra-industri, masyarakat kesukuan, dan masyarakat homogen. Ini terjadi sebelum di zaman pra-kemerdekaan. Sedangkan masyarakat industrial, masyarakat kenegaraan (civil society), dan masyarakat heterogen. Terjadi setelah Indonesia merdeka. Untuk menghadapi dua konteks sosial yang berbeda itu dibutuhkan metode yang berbeda pula, metode yang dipakai untuk menghadapi konteks sosial yang pertama tidak akan memadai untuk menehadapi konteks sosial bentuk yang kedua. Karena kalau metode yang digunakan untuk menghadapi konteks sosial yang pertama dipaksakan atau diterapkan pada konteks sosial yang kedua hanya akan melahirkan sikap-sikap ekstrim yang akan membahayakan terhadap perkembangan sosial itu sendiri. fundamentalisme, tradisionalisme, liberalisme dalam Islam merupakan bagian dari kesalahan metode yang digunakan ketika menghadapi perkembangan sosial hari ini dan di sini. Untuk itu Kuntowijoyo menawarkan sebuah metode yang tepat guna yang relevan dengan konteks sosial yang terjadi sekarang. Tetapi tetap merujuk pada konteks sosial yang pertama. Dalam konteks agama, metode ini akan merujuk pada teks-teks agama itu sendiri, pada konteks budaya, metode ini tetap merujuk pada teks-teks budaya itu sendiri. Metode ini dinamakan metode strukturalisme transendental. Metode ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang terjadi saat ini. Oengan demikian penyusun merasa penting untuk mewacanakan mt:luue struturalisme transendental Kuntowijoyo dalam konteks modemisme sebagai cara hidup (way of lift). Sebab, selain memberi masyarakat scbuah oricntasi dan pandangan hidup sehingga mampu membebaskan diri mereka dari cengkraman materialisme, sekaligus memiliki tujuan yang jelas tentang perubahan sosial yang dlkendalikan beruasarkau uilai-uilai ttansendental. Pendek kata, dengan menggunakan metode strukturalisme transendental, Penelitian yang dilakukan terhadap khutbah diatas bukitKuntowijoyo terkait kritiknya terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang sedang berada dalam gelombang modemisasi. date: 2007-09-20 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: AMRIZAL, NIM. 99513191 (2007) STRUKTURALISME TRANSENDENTAL KUNTOWIJOYO DALAM NOVEL KHOTBAH DI ATAS BUKIT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18147/2/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18147/1/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf