%0 Thesis %9 Skripsi %A SITI FATIMAH, NIM. 02441174 %B FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %D 2007 %F digilib:18294 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Air tajin, beras, protein dan metode kjeldahl %T PERBANDINGAN KADAR PROTEIN AIR TAJIN DALAM BERBAGAI JENIS BERAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDHAL (Sebagai Alternatif Somber Belajar Kimia/Sains di SMA/MA Kelas XII) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18294/ %X Penelitian dengan judul Perbandingan Kadar Protein Air Tajin dalarn Berbagai Jenis Beras dengan Menggunakan Melode Kjeldahl (Sebagai Altematif Sumber Belajar Kimia/Sains SMAIMA kelas XII) ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein air tajin dalam berbagai jenis beras, serta untuk mengetahui potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar kimia di SMNMA. Populasi dalam penelitian ini adalah air tajin yang dibuat dari beras merah, beras mentik, beras Delanggu dan beras Raja Lele yang dibeli di pasar Lempuyangan. Sampel penelitian ini adalah air tajin yang dibuat dari beras merah, beras mentik, beras Delanggu dan beras Raja Lele pilihan yang dibeli dari toko Vanda di pasar Lempuyangan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purpossive sampling, yaitu peneliti menentukan beras yang bersih dan baik guna diambil air tajinnya dengan berat beras masing-masing 500 gram untuk setiap sampel yang dibeli dari toko Vanda. Masing-masing sampel beras dimasak dengan air 1 liter selama 10 menit dcngan suhu 99° C - 100° C, dari hasil pemasakan diperoleh air tajin 400 ml untuk setiap sampel. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode Biuret, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Kjeldahl. Hasil analisis menunjukkan cincin ungu yang berarti positif terhadap protein dalam sampel. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan kadar protein air tajin dari beras merah, beras mentik, beras Delanggu, dan beras Raja Lele berturut-turut adalah 0,2356%, 0, 1876%, 0,0856%, dan 0, 1316%. Hasil analisis menggunakan ANA VA A diperoleh basil F hitung sebesar 34,66 yang lebih besar dari harga Ftabe1 (4,07) dengan db 3 lawan 8 pada taraf signifikansi 5 %. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kadar protein air tajin dari berbagai jenis beras yang menjadi sampel. Uji lanjut DMRT menunjukkan kadar protein pada variasi air tajin antar kelompok berbagai jenis beras yang menjadi sampel. Proses penelitian yang berupa metode ilmiah dan basil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu altematif sumber belajar kimfa di SMAIMA khususnya pada materi pokok Makromolekul. %Z SUSY YUNITA PRABAWATI, M. Si.