@phdthesis{digilib18392, month = {September}, title = {DAMPAK MITOS PANGERAN SAMUDRO TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-KEAGAMAAN MASYARAKAT GUNUNG KEMUKUS DI KABUPATEN SRAGEN PROPINSI JAWA TENGAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 01540814 JOKO SANTOSO}, year = {2007}, note = {Drs. H. A Singgih Basuki, M.A}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18392/}, abstract = {Cerita Pangeran Samudro di dalam penuturannya mengalami deferisiasi, terkadang t{\texttt{\char126}}rjadi penambahan dan pengurangan. Oisinilah letak kekurangan dari tradisi komunikasi verbal atau lisan. Dengan terjadinya berbagai deferensiasi cerita, terjapilah bebagai interpretasi mitos yang di konstruksi oleh masing-masing "penikmat". Disinilah letak keunikannya, perkembangan cerita tersebut. menjadi mitos yang diyakini masyarakat. Bahwa siapa yang berziarah ke Gunung Kemukus akan dikabulkan hajatnya setelah melakukan tujuh kali ritual pada 5-etiap mal'tffi Jum'at pon dan Jum'at Kliwon. Pene{\texttt{\char126}}itian ini bertujuan untuk menge{\texttt{\char126}}uhi dan memahami dampak mitos Pengeran Samudro terhadap kehidupan {\texttt{\char126}}ial-keagamaan masyarakat Gunung Kemukus. Metode yang digunakan datam penelitian ini adalah penelitian kualitatif tengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan melalui o servasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh emudian di diskripsikan dan diinterpretasikan untuk menggambarkan fenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari masyarakat yang tinggal di Gunung Kemukus seJangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi-dokumentasi di lapangar. atau yang disiapkan p{\texttt{\char126}}=t!dis yang berupa foto. Hasil analisa data penulis padukan dengan observasi partisipatif untuk mengetauhi sekaligm: melakukan ceck and receck data yang diperoieh dari subjek penelitian. Proses menganalisis data tersetut diharapkan mendapatkan hasii penelitian yang objekif. Da hasil penelitian ini diperoleh, bahwa dampak mitos Pangeran Samudro terhadap ehidupan sosial-keagamaan masyarakat Gunung Kemukus diawali dari konstruksi masyarakat terhadap mitos. Bagi masyarakat Gunung Kemukus Pangeran Samudro dianggap sebagai pribadi mulia yang mempunya daya linuih (kesaktian). Konstruksi ini kemudian diekstemalisasikan masyarakat Gunung Kemukus untuk berharap berkah dari makam Pangeran Samudro dalam bentuk ritual-ritual keagamaan. Dampak mitos Pangeran Samudro bagi masyarakat Gunung Kemukus lebih terlihat pada dampak sekundemya, baik dalam prilaku sosial, kehidupan beragama dan lingkungan sosial. Sedangkan dampak primemya tidak begitu tampak, walaupu sebagian masyarakat Gunung Kemukus meyakini mitos tersebut; tetapi tidak dijarlikan sebagai acuan dalam bertindak atau berprilaku. Mereka lebih menjadikan ritual-ritual tersebut sebagai bentuk penghonnatan terhadap Pangeran Samudro. Hal ini berbeda dengan keyakinan sebagian besar peziarah yang menjadikan mitos Pangeran Samudro sebagai acuan dalam bertindak yang tampak dalam ritual-ritual peziarahan yaitu, bersuci di sendang Ontrowulan dan ritual seks. Sehingga mereka menjadi!Qln rangkaian ritual peziarahan sebagai syarat untuk mencapai keberhasilan, walaupun harus melakukan hubungn seks di luar pasangan resminya (bukan suami atau istrinya). Dari hasil penelian di atas implikasinya adalah, bahwa keyakinan sebagian peziarah temyata berbeda dengan keyakinan masyarakat Gunung Kemukuf. Hal ini disebabkan karena perbedaan versi cerita mitos. Pangeran Samudro yang dikonstruksi di antara keduanya. Perbedaan konstruksi inilah yang kemudian berdampak pada kehidupan sosial-keagamaan di masyarakat Gunung Kemukus.} }