TY  - THES
N1  - DR. H. A. PATAH, M.Ag.
ID  - digilib18531
UR  - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18531/
A1  - SYAFA'AT SYAREH SYIFA, NIM. 09110049
Y1  - 2015/08/04/
N2  - Skripsi ini berjudul Asy?aru ?Abdullah Zaini fi Diwan Haidzan al- ?Atsyan (Dirasah fi ?Ilmi al-Qafiyyah), Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh
kesamaan bunyi akhir pada syi?ir yang dibuat Abdullah Zaini. Berangkat dari sini
peneliti tertarik melakukan sebuah penelitian guna melihat sejauh mana puisi
Abdullah Zaini memiliki unsur qawafi yakni bunyi akhir yang berkaitan dengan
makna. Sebab, peran penting kaitannya dengan makna, sebagaimana yang dikutip
oleh Siswantoro bahwa ?fungsi khusus puisi sebagai yang dibedakan dari musik
adalah menyampaikan makna atau pengalaman lewat suara.
Oleh karena itu, penulis mereduksi tiga rumusan masalah yang pertama
adalah apa saja macam qafiyah yang terdapat pada syi?ir-syi?ir Abdullah Zaini,
dan pertanyaan yang kedua, apa relevansi bunyi qafiyah rawi dengan makna
dalam syi?ir-syi?ir Abdullah Zaini, dan pertanyaan ketiga Apa ?aib-?aib qafiyah
dalam syi?ir Abdullah Zaini
Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka dan lapangan, yaitu
peneliti mencoba meneliti dengan membaca, wawancara, menelaah dan mengkaji
sumber-sumber referensi yang mendukung. Dan metode yang digunakan untuk
mengolah data yang didapatkan menggunakan metode deskriptif karena jenis
pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yang disajikan secara terlampir.
Hasil dari analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Syi?ir-syi?ir Abdullah Zaini dalam diwan ?Haidzan al-?Athsyaan? memiliki
dua macam qafiyah sebagaimana macam qafiyah yang ada pada umumnya.
Yaitu qafiyah muqayyadah dan qafiyah muthlaqah.
a. Qafiyah muqayyadah. Dalam hal ini huruf-huruf yang terdapat pada syi?ir
Abdullah Zaini yang digunakan sebagai rawi adalah huruf Ta, dal, Mim,
dan Nun, sehingga menghasilkan bunyi akhir diantaranya : ah, ad,
amimum dan anin.
b. Qafiyah muthlaqah. Dalam hal ini, syi?ir-syi?ir Abbdullah Zaini hanya
didapati huruf mim yang digunakan sebagai huruf rawi sehingga dari huruf
tersebut menghasilkan bunyi akhir mi dan ma.
2. Relevansi bunyi qafiyah dilihat dari intisari syi?ir kemudian dikolerasikan
antara unsur qafiyah dan sifat huruf hijaiyah sehingga menghasilkan nuansa
syi?ir. Dalam hal ini terdapat tiga kelompok aspek nuansa syi?ir yaitu :
a. Untuk syi?ir yang bernuansa riang, keras dan tegas, penyair menggunakan
bunyi : an, um, aa, mi, ah.
b. Untuk syi?ir yang bernuansa kerinduan, memuji Sang Pencipta, rasul dan
menuai harapan, penyair menggunakan bunyi : aa, ii, am, ad, in,
im, an.
c. Untuk syi?ir yang bernuansa, sedih, tenang dan doa, penyair menggunakan
bunyi : ii, mi, aa, im.
3. Dalam kaidah ilmu qawafi, syi?ir-syi?ir Abdullah Zaini tidak jarang didapati
kesempurnaan qafiyahnya. Bila dilihat dari hal tersebut, terdapat ?aib-?aib
qafiyah seperti: itha, ikfa, ijazah dan sinad.
PB  - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
KW  - Syiir Abdullah Zaini
M1  - skripsi
TI  - ASH'AR ABDULLAH ZAYNI FI DIWAN HIDAN AL 'ATSAN (DIRASAH FI 'ILM AL QAFIYYAH)
AV  - restricted
EP  - 187
ER  -