%0 Thesis %9 Skripsi %A INAYATUL MAHMUDAH, NIM. 11250035 %B FAKULTAS TARBIYAH %D 2015 %F digilib:18563 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Dampak Budaya Korean Pop, Keberfungsian Sosial %P 113 %T DAMPAK BUDAYA KOREAN POP TERHADAP PENGGEMAR DALAM PERSPEKTIF KEBERFUNGSIAN SOSIAL (STUDI KASUS PENGGEMAR KOREAN POP EXO PADA KOMUNITAS MAUPUN NON KOMUNITAS DI YOGYAKARTA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18563/ %X Dewasa ini K-Pop (Korean Pop Culture) menjadi fenomena besar di banyak negara termasuk Indonesia. K-Pop tidak hanya merupakan genre musik, tetapi juga merupakan fenomena budaya bagi banyak orang. Selain itu, budaya K-Pop juga memunculkan banyaknya komunitas-komunitas yang dibentuk oleh para penggemar K-Pop. K-Pop juga dapat mempengaruhi sikap dari para penggemarnya. Penelitian ini berusaha menganalisis sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari budaya K-Pop terhadap keberfungsian sosial penggemar baik dari anggota komunitas maupun non komunitas di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Budaya Korean Pop Terhadap Penggemar dalam Perspektif Keberfungsian Sosial ( Studi Kasus Penggemar Korean Pop EXO pada Komunitas Maupun Non Komunitas di Yogyakarta). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan subyek utama admin komunitas, anggota komunitas dan non komunitas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa dampak yang ditimbulkan dari budaya Korean pop terhadap penggemar yaitu adanya dampak positif dan dampak negatif. Adanya dampak positif seperti meningkatnya aktualisasi diri para penggemar, meningkatnya hubungan sosial para sesama penggemar dengan adanya komunitas Korean Pop tersebut, terciptanya ide kreatif dari penggemar seperti membuka usaha dan berjualan barang-barang terkait Korean Pop sehingga mereka mendapatkan penghasilan sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan dampak negatifnya yaitu Korean Pop bisa membuat seseorang melupakan dan mengesampingkan kehidupan nyata, mengalami kecemburuan yang tidak wajar, emosi yang tidak stabil. Perbedaan keberfungsian sosial antara anggota komunitas dan non komunitas yaitu reaksinya terhadap masalah, anggota komunitas memiliki strategi coping secara bermusyawarah yang dilakukan dalam komunitasnya. Selain itu anggota komunitas memiliki tingkat emosi yang lebih tinggi sebagai seorang penggemar karena adanya dorongan dari anggota yang lain, sedangkan anggota non komunitas lebih mandiri dalam menghadapi masalah sebagai seorang penggemar. %Z Abidah Muflihati, S.Th.I, M.Si.