@phdthesis{digilib18579, month = {April}, title = {STUDI KOMPARATIF TENTANG AKIBAT PERCERAIAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN HUKUM ISLAM (FIQH)}, school = {FAKULTAS SYARIAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 00360493 AGUS NURFADHIL}, year = {2007}, note = {DRS. ABDUL HALIM, M.HUM}, keywords = {perbandingan, fiqih, undang-undang}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18579/}, abstract = {Persoalan hidup yang semakin rumit dan sulit, baik: dari segi perekonomian maupun dari segi peluang pekeijaan sering kali menjadi penyebab ?? dari mudahnya terjadinya perceraian tanpa sama sekali memikirkan akibat-akibat yang ditimbulkan setelah terjadinya perceraian yang dilakukan ? tanpa pertimbangan yang panjang serta matang, pasangan suarni istri yang hendak bercerai seringkali hanya mengedepankan emosi sesaat dan jelas itu sangat disesalkan Persoalan yang akan timbul setelah terjadinya perceraian cukup banyak diantaranya mengenai hubungan bekas suami dan bekas istri, seringkali terjadi masalah barn seperti pembayaran mahar yap.g masih belum lunas dibayarkan oleh pihak bekas suarni kepada pihak bekas istrinya, kemudian bekas suarni tidak mau memberikan nafkah terhadap bekas istri sebelum masa iddah selesai. Mengenai persoalan pemeliharaan anak, seringkali menjadi perebutan oleh kedua orang tuanya untu.k: mengasuh anak yang menjadi korban dari perceraian. Mengenai persoalan pembagian harta yang di dapatkan selama tetjadinya perceraian. Metode yang digunakan untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan merujuk pada Undang-Undang Perkawinan dan hukum islam melalui buku-buku yang telah membahas persoalan tersebut, kemudian setelah menemukan data yang ada, sebaiknya dianalisis dengan beberapa metode yaitu : metode deduktif yaitu analisa yang bertolak pada data yang .bersifat umum, kemudian diambil kesimpulan yang bersifat khusus, dalam hal ini untuk menganalisis pandangan Undang-Undang Perkawinan dan hukum islam sehingga mengkristal menjadi sebuah kesimpulan dalam peraturan hukum yang dapat digunakan sebagai sebuah peraturan hukum. Dan metode komparatif, yaitu membandingkan suatu data dengan yang lain, untuk kemudian dicari titik persamaan dan perbedaan antara keduanya yang pada akhirnya menuju kepada sebuah kesimpulan hubungan antara Undang-Undang Perkawinan dengan hukum islam. Pemecahan terhadap persoalan yang ditimbulkan setelah terjadinya perceraian dapat diputuskan berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak yang bercerai dengan pengawasan dari pengadilan, anak sebagai korban ? hendaknya juga harus diberikan hak untuk memilj\_{\texttt{\char126}} pada pihak mana ia ingin tingg,41, \&n pihak. bl.-la.{\texttt{\char126}} ayah {\texttt{\char126}}chat u{\texttt{\char126}}uya illtaubct.iidll J:NruL.i.:t)'Mll lllJuv terhadap anaknya secara penuh sampai anak tersebut dewasa atau sudah menik:ah, sehifigga sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, meskipun dia tidak mtmduputknn huk pcmdihnrnnn nnnknyn tcr.Kbut. Ilmtn ynng didnpntknn .!dama perkawinan sebaiknya dibagikan secara adil. Diharapkan dengan melihat pada akibat yang ditimbulkan setelah tetjadinya perceraian seorang suarni atau istri dapat berfikir lebih panjang dalam memutuskan untu.k: bercerai, tidak hanya semata-mata karena emosi sesaat kedua belah pihak tetapi melihat anaknya yang akan menjadi korban.} }