%0 Thesis %9 Skripsi %A AHMAD SAIFUDIN, NIM. 02530986 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2007 %F digilib:18706 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Al- Qur'an Braille, kaidah penulisan aL-qur'an %P 171 %T AL-QUR'AN BRAILLE (SEJARAH DAN KAIDAH PENULISAN AI-QUR'AN BRAILLE DI INDONESIA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18706/ %X Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. tidak berupa tulisan atau berbentuk satu jilid kitab yang telah tersusun rapi. Untuk itu, ada dua cara yang dilakukan oleh umat Islam untuk menjaga kitab sucinya tersebut dari kemusnahan, yakni dengan cara hafalan dan penulisan. Dua cara tersebut telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. dan masih berlangsung sampai saat ini. Teknis penulisan Al-Qur'an terus mengalami perubahan-perubahan, mulai dari cara dan bahan yang sederhana sampai pada cara yang cukup modem. Ketika awal-awal diturunkan, Al-Qur'an ditulis dengan menggunakan tangan dan pada bahan yang sederhana seperti daun, pelepah kurma, tulang belulang dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan teknologi Al-Qur' an telah dicetak dengan menggunakan mesin cetak. Informasi mengenai sejarah penulisan Al-Qur'an telah banyak direkam dalam beberapa literatur. Mulai dari penulisan sejak zaman Nabi hingga naik cetak untuk pertama kalinya. Namun, sejarah penulisan Al-Qur'an yang dihilangkan dalam literatur yang ada, merupakan sejarah penulisan Al-Qur'an untuk orang-orang yang memiliki penglihatan normal. Padahal faktanya, di Indonesia telah beredar Al-Qur'an yang bermaksud menyapa kaum tunanetra lazimnya dikenal dengan Al-Qur' an Braille. Miskinnya informasi mengenai sejarah penulisan Al-Qur'an Braille bisa dimaklumi. Mengingat keberadaan kaum tunanetra yang minoritas, seakan-akan mereka luput dari perhatian para intelektual Islam. Padahal kaum tunanetra sudah pernah bersentuhan dengan Al-Qur'an sejak zaman Nabi Muhammad SAW., sebagaimana disebutkan dalam riwayat asbab al-nuzul, turunnya surat Abasa tidak terlepas dari sikap Nabl Muhammad SAW. waktu itu terhadap lbnu Ummi Maktum. Dengan demikian, penelitian ini turut memberikan kontribusi terhadap kajian sejarah penulisan Al-Qur'an di Indonesia juga ikut serta mendokumentasikan beberapa bukti sejarah penlllisan Al-Qur'an Braille di Indonesia. Selain itu, khususnya bagi penyusun, penelitian ini telah memberikan pengetahuan baru yakni - selain mengenai sejarah pengetahuan tentang cara mcnulis dan membaca Al-Qur'an Braille. Dengan menggunakan metode penelitian yang berbentuk kualitatif dan berdasarkan data lapangan yang ada serta dengan menggunakan pendekatan sejarah, penyusun berhasil mendapatkan infonnasi bahwa penulisan Al-Qur'an Braille di Indonesia baru dimulai pada tahun 1959 oleh H. Abdullah Yatim (Bandung), namun secara melembaga yang pertama kali menulis adalah Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) Yogyakarta. Adapun bahan-bahan yang pernah dipakai adalah kertas padalarang, mika dan seng plate. Sedang alat yang digunakan adalah mesin ketik Perkins Brailler, Thermoform, Stereotype Braille Machine dan Mesin Press Semi Otomatis. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan Braille Strukturalis dan tentunya merupakan penelitian literal. Dengan metode yang kedua ini, penyusun berhasil menemukan beberapa kaidah penulisan Al-Qur'an Braille di Indonesia. Al-Qur'an Braille ditulis menggunakan huruf Arab Braille, ditulis dari arab kiri ke kanan. Dalam huruf Arab Braille tidak ada huruf sambung dan pisah. Semuanya ditulis sejajar, sekalipun menuliskan tanda diatrikal. %Z Drs. M. Mansur, M.Ag.