eprintid: 18802 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/88/02 datestamp: 2015-12-30 08:09:30 lastmod: 2015-12-30 08:09:30 status_changed: 2015-12-30 08:09:30 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: IRSYADUL UMAM, SPDI, NIM. 1320511038 title: TRADISI PENGAJARAN AL- QUR’AN DAN TAJWID DI PONDOK PESANTREN AL- IHYĀ ‘ULŪMADDĪN CILACAP (STUDI LIVING QUR’AN) ispublished: pub subjects: AgFil divisions: pps_agamfil full_text_status: restricted note: Dr. Ahmad Rafiq, Ph.d. abstract: Penelitian tesis ini adalah membahas tentang tradisi pengajaran al-Qur’an dan tajwid di Pondok Pesantren al-Ihyā Ulūmaddīn Kabupaten Cilacap. Seluruh santri yang berada di pondok pesantren al-Ihyā Ulūmaddīn tersebut diwajibkan mengikuti tradisi pengajaran al-Qur’an dan tajwid secara rutin selepas sholat maghrib dan sholat subuh. Di antara tradisi pengajaran al-Qur’an dan tajwid, para santri harus mengikuti tradisi yang ada semenjak berdirinya pondok pesantren tersebut. Tradisi pengajaran itu meliputi tingkat pertama, berupa Taḥasus, tingkat kedua, berupa juz ‘Amma bi al- Gaib, tingkat ketiga, berupa al-Qur’an bi an- Naẓar dan tingkat yang keempat yaitu al-Qur’an bi al- Gaib. Untuk terahir pada tingkat yang penulis sebutkan tadi yaitu, al-Qur’an bi al- Gaib tidak diwajibakan oleh santri. Selanjutnya, fokus pembahasan dari penelitian tesis ini, terkait dengan bagaimana karakteristik tradisi pengajaran al- Qur’an dan tajwid di pondok pesantren al-Ihyā Ulūmaddīn dan bagaimana makna perilaku dalam tradisi pengajaran al-Qur’an dan tajwid bagi pelaku, baik itu makna dari santri secara umum, makna bagi santri atau assātidz, maupun makna bagi pengasuh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi partisipan dan non partisipan, wawancara dan komunikasi. Mengenai analis data yang digunakan dalam peneliti ini, penulis memilih bentuk analisis deskripsi-eksplanasi, karena selain untuk memudahkan dalam memaparkan isi pembahasan juga agar dapat mengetahui alasan dari pengajaran al-Qur’an dan tajwid, sehingga latar belakang maupun harapan dan tujuan dari praktik pengajaran al-Qur’an dan tajwid tersebut dapat terungkap. Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa, pertama praktik pengajaran al-Qur’an dan tajwid dilaksanakan setelah solat maghrib dan subuh. Dan yang kedua karakteristik pengajaran al-Qur’an dan tajwid berupa; berupa Taḥasus, tingkat kedua, berupa juz ‘Amma bi al- Gaib, tingkat ketiga, berupa al-Qur’an bi an- Naẓar dan tingkat yang keempat yaitu al-Qur’an bi al- Gaib. Untuk terahir pada tingkat yang penulis sebutkan tadi yaitu, al-Qur’an bi al- Gaib tidak diwajibakan oleh santri. Adapun fungsi sosial dari tradisi pengajaran al-Qur’an dan tajwid di pondok pesantren al-Ihyā Ulūmaddīn Cilacap, jika merujuk kepada teori sosiologi pengetahuannya Kalr Mannheim, maka ada katagori tiga yang dapat diperoleh, yaitu makna obyektif sebagai kewajiban yang telah ditetapkan,makna ekspresif yaitu makna yang berbentuh pembelajaran, fadilah dan keutamaannya dan yang ketiga dokumenter yaitu sebegai suatu kebudayaan yang menyeluruh date: 2015-07-28 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: PROGRAM PASCASARJANA thesis_type: masters thesis_name: other citation: IRSYADUL UMAM, SPDI, NIM. 1320511038 (2015) TRADISI PENGAJARAN AL- QUR’AN DAN TAJWID DI PONDOK PESANTREN AL- IHYĀ ‘ULŪMADDĪN CILACAP (STUDI LIVING QUR’AN). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18802/2/1320511038_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18802/1/1320511038_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf