@phdthesis{digilib1883, month = {April}, title = {STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN Al-GAZALI DAN ASY-SYATIBI TENTANG KONSEP MASLAHAH}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = {NIM.: 02361274 HIDAYAT LUBIS}, year = {2009}, note = {PEMBIMBING: HJ.FATMA AMALIA, S.AG, M.SI}, keywords = {maslahah (manfaat), Syara', mazhab Syafi'iyyah, mazhab Malikiyyah, teologi asy-'Ariyyah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/1883/}, abstract = {ABSTRAK Di abad ini, seiring dengan perkembangan pemikiran dan budaya masyarakat, setumpuk problematika kehidupun muncul kepermukaan. Mulai dari permasalahan masyarakat kalangan bawah sampai pada kalangan teknokrat dan feodal. Mulai dari masalah pribadi, keluarga, ekonomi, tak terkecuali sosial-politik. Semua itu memerlukan jawaban yang mapan. Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi harkat manusia dengan misi utamanya quot;rahmatan lil 'alamin quot; , tertantang untuk menjawab semua problem di atas. Tapi benarkah Islam menjadi rahmat bagi segenap manusia? sementara sebagian hukumnya seperti yang terekam dalam sejumlah kitab klasik terkesan sangat memberatkan. Keraguan ini sangat beralasan, akan tetapi bisakah keraguan itu dibenarkan? Ataukah keraguan tersebut hanya sebatas keraguan yang tak beralasan karena kurang memahami prinsip hukum Islam? Kedudukan maslahat sebagai tujuan Syara' telah menyediakan ruang yang luas bagi penggunaan pikiran dalam menentukan hukum. Ini adalah karena Syara' telah menetapkan dasar-dasar dan kaidah-kaidah hukum yang boleh memenuhi keperluan dan kemaslahatan manusia disetiap zaman dan tempat, kemaslahatan yang menjadi tujuan Syara' terdapat di dalam sesuatu perkara baru yang dihadapi oleh manusia itu, dapat dijadikan ukuran dan pertimbangan dalam menentukan hukum. Secara etimologi maslahah berarti manfaat, kemanfaatan, atau pekerjaan yang mengandung manfaat. Sedangkan terminologi al-Gazali mengatakan bahwa maslahah pada prinsipnya adalah mengambil manfaat dan menolak mudharat untuk memelihara tujuan-tujuan syari'at. Dalam skripsi ini penyusun akan melakukan penelitian terhadap argumen al- Gazali dan Syatibi tentang konsep maslahah. Dikarenakan kajian ini merupakan penelitian pustaka, sedangkan sifat penelitiannya adalah deskriftif-analisis-komparatif, maka penelitian ini menggunakan pendekatan sosio-historis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui latar belakang sosio-kultural seorang tokoh, karena pemikiran seorang tokoh merupakan hasil interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan metode yang digunakan dalam menganalisis pemikiran kedua tokoh di atas, maka terjawab kesimpulan bahwa kedua tokoh tersebut menawarkan konsep maslahah yang berbeda. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor yang melatar belakangi pemikiran mereka yakni pengaruh lingkungan dan aliran mazhab yang diyakini masing-masing. Aliran mazhab yang dianut al-Gazali adalah Syafi'iyyah sedangkan asy-Syatibi menganut mazhab Malikiyyah. Adapun aliran teologi yang dianut keduanya ialah asy-'Ariyyah. Akan tetapi pengertian maslahah dalam pandangan keduanya adalah sama yaitu ungkapan menarik manfaat dan menolak mudhrarat dalam rangka memelihara Maqasid asy-Syar'iah yang bertitik tolak pada Maslahah aruriyyah yaitu berupa menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Maslahah tersebut juga mencakup kemaslahatan dunyawiyah dan ukhrawiyah.} }