TY - THES N1 - SITI FATIMAH, SH., M. HUM. ID - digilib18889 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/18889/ A1 - DADI HIDAYAT, NIM. 02361511 Y1 - 2007/05/04/ N2 - Konsep jUdtcial review pada awalnya mcn1pakan pcnyclcsaian pertentangan peraturan perundang-undangan. Konscp ptdtcial rewcw ini hanyak diserap oleh berbagai negara. setelah pertama kalinya pada tahun 1803 Mahkarnah Agung Amerika Serikat mernutuskan kasus Marbury vs i'vladison olch John Marshall. Seiring dengan diserapnya konsep jrtdtctol review ini oleh bcrbagai negara sebingga banyak persepsi dalam pcnerapnnya berbeda-beda Mulai dari pcndefinisian yang hams digandengkan dengan sistern hukwn yang dianut oleh negara tersebut common /aw-kah atau cfl?il /alt'-kah. hingga penerapannya yang banyak melahirkau model-model pengujiau di bcrbagai ncgara. Konsep j udicial review di lndonsia secara konstitusional mnlai tc~jawab dcngan adanya Pasal 24C ayat ( I) UlJD Rl 1945. yang kemudian dipcrtcgas pada Pasal I 0 ayat (I) Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 renta ng Mahkamah Konstitusi. Penelihan skrips? ini difokuskan pada Jrttltctal re\'lew di lndoncsm dcngan objek kajian pada penunbangan (alasan) Mahkamah Konstirns1 terhadap putusan No. OII-0171PUU-11200:1tentang pcngujmn Pasal (>0 Hun?f g ll? "'n 12 l'ahun 2003 teotang Pemilu Anggota DPR. DPD dan DPRD. baik dari aspc~ liukum positif ataupun dari hukum Islam. Dengan pendckatan yuridis-nonnatif pcnclltian ini berkesimpulan bahwa hal yang paling prinsipil terhadap penimb