%A NIM.02121073 ALFI BAROKAH %O Drs. Badrun Alaena, M.Si %T KUNTOWIJOYO DAN PEMIKIRANNYA TENTANG ISLAM PROFETIK %X ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta pemikiran keislaman di Indonesia, mengenal lebih jauh sosok Kuntowijoyo, dan mengkaji serta mengungkapkan kembali pemikiran Kuntowijoyo tentang Islam Profetik. Selain itu penelitian ini diharapkan berguna untuk mengungkap khazanah pemikiran Muslim dalam merespon persoalan persoalan kontemporer umat Islam, sebagai sumbangan ilmiah terhadap literatur keislaman yang masih harus dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah (metode historis),metode penelitian sejarah adalah suatu periodesasi atau tahapan tahapan yang ditempuh dalam suatu penelitian sehingga dengan kemampuan yang ada dapat mencapai hakekat sejarah. Fokus metode penelitian ini adalah metode historis kultural, yaitu studi tcntang tokoh dan pcmikirannya. Penelitian ini memfokuskan pada pembahasan Kuntowijoyo dan pemikirannya tentang Islam Profetik. Kuntowijoyo mewarisi dua budaya, yaitu Yogyakarta dan Surakarta karena ia di lahirkan di Yogyakarta dan dibesarkan di Solo. Hiasan sejarah yang membentangi kehidupan, menjadi sebuah bangunan dasar bagi kepribadian Kuntowijoyo kecil dan remaja yang kemudian mengkristal pada pemikirannya yang memiliki perhatian sangat kuat terhadap pemerintah dan kondisi sosial masyarakat di kemudian hari. Salah satu kontribusi intelektualnya adalah gagasannya tentang Islam transformatif yang oleh penulis disederhanakan dengan sebutan Islam Profetik. Islam Profetik adalah menghadirkan Islam sebagai ilmu dengan cara berpikir ilmiah terhadap Al-Qur'an. Artinya, selain berpikir secara rasional dan meninggalkan cara-cara berpikir secara mitos, umat Islam harus juga berpikir secara empiris dalam memahami Al-Qur'an. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan: Pertama, perlunya dikembangkan penafsiran sosial struktural lebih dari pada penafsiran individual ketika memahami ketentuan-ketentuan tertentu dalam Al-Qur'an. Kedua, mengubah cara perpikir subjektifke cara berpikir objektif. Ketiga, mengubah pemahaman Islam yang normatif menjadi Islam yang teoritis. Keempat, mengubah pemahaman yang ahistoris menjadi historis. Kelima, merumuskan formulasi-formulasi wahyu yang bersifat umum menjadi formulasi yangspesifik dan empirik. %K Pemikiran Kuntowijoyo, Islam Profetik %D 2007 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib18997