%A NIM. 11470044 WULAN PUSPITA WATI %O Drs. M. Jamroh Latief, M.Si %T PERAN GURU PAI DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA SISWA UNTUK MEWUJUDKAN KERUKUNAN DI SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA %X Penelitian ini berangkat dari persoalan kerukunan antarumat beragama yang perlu ditanamkan sejak dini dalam diri peserta didik. Sekolah menjadi lembaga pendidikan strategis yang mampu mengarahkan peserta didik untuk bersikap toleran terhadap sesama. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menjelaskan tentang peran guru Pendidikan Agama Islam dalam penanaman nilai-nilai toleransi antar umat beragama siswa untuk mewujudkan kerukunan di SMP Negeri 4 Yogyakarta. (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat penanaman nilai-nilai toleransi antar umat beragama siswa untuk mewujudkan kerukunan di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi, dengan sumber data Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru PAI, Siswa dan Guru non muslim di SMP Negeri 4 Yogyakarta. Data yang sudah terkumpul diolah menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisa data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, peran guru agama Islam SMP N 4 Yogyakarta dalam penanaman nilai-nilai toleransi pada aspek pembelajaran, tercermin dari (1) guru mengorganisir siswa dikelas dengan menekankan penghormatan terhadap sesama siswa. (2) guru menekankan sikap menghargai ketika ada siswa yang sedang berbicara di dalam kelas. Kedua, peran guru agama Islam SMP N 4 Yogyakarta dalam penanaman nilai-nilai toleransi pada aspek kegiatan keagamaan, ditunjukkan oleh guru PAI berupa (1) sikap kerjasama dalam kegiatan keagamaan (tadarus sentral, peringatan hari besar Islam, buka bersama). (2) saling membantu antarwarga sekolah tanpa memandang latar belakang agama seperti menengok dan bela sungkawa ketika ada warga sekolah yang sedang mengalami kesulitan. Ketiga, faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai toleransi di SMP N 4 Yogyakarta berupa lingkungan sekolah yang kondusif, dorongan kepala sekolah, tersedianya fasilitas yang memadai. Sedangkan faktor penghambat yaitu jam pelajaran agama yang relatif sempit, kurangnya kerjasama antar guru muslim dalam mengadakan kegiatan keagamaan dan belum tersedianya ruangan yang memadai khususnya untuk siswa non-muslim yang kadang ditempatkan di ruang lab saat kegiatan keagamaan berlangsung. Kata Kunci: toleransi, keagamaan, dan sekolah %K toleransi, keagamaan, dan sekolah %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib19130