eprintid: 19220 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/92/20 datestamp: 2016-02-04 02:30:17 lastmod: 2016-02-04 02:30:17 status_changed: 2016-02-04 02:30:17 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MUHAMMAD LUQMANUL HAKIM, NIM. 10510030 title: MAKNA DAN NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM TRADISI NYADRAN DI DUSUN TRITIS KULON KELURAHAN GIRIKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA ispublished: pub subjects: fa divisions: jur_fa full_text_status: restricted note: Muh. Fatkhan S.Ag., M. Hum abstract: Penelitian ini berupaya untuk mengetahui ritual tradisi Nyadran di Dusun Tritis Kulon, Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Pertanyaan pertama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Apa latar belakang dan perkembangan upacara tradisi nyadran di Dusun Tritis Kulon, Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman? (2) bagaimanakah prosesi uoacara nyadran berlangsung? (3) Apa makna dan Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam tradisi upacara nyadran? Untuk menjawab pertanyaan itu, maka penulis mencoba menggunakan dengan pendekatan filsafat Antropologi dengan metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan orang-orang terkait dengan tradisi nyadran, seperti mbah Modin, orang-orang yang bertugas menyiapkan perlengkapan upacara dan orang-orang pendukung tradisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prosesi ritual dan makna serta nilai filosofisnya dalam tradisi nyadran itu sendiri. Tradisi nyadran adalah salah satu tradisi yang masih melekat pada masyarakat Dusun Tritis Kulon. Tradisi ini dilaksanakan menjelang puasa Ramadhan atau tepatnya di bulan Sya’ban.Dalam konteks sosil dan budaya, nyadran dapat dijadikan sebagai wahana dan medium perekat sosial, sarana pembangunan jati diri bangsa, rasa kebangsaan dan nasionalisme. Dalam prosesi ritual atau tradisi nyadran penulis akan berkumpul bersama tanpa ada sekat-sekat dalam kelas sosial dan status sosial, tanpa ada perbedaan agama dan keyakinan, golongan ataupun partai. Nyadran menjadi ajang untuk berbaur dengan masyarakat, saling mengasihi, saling menyayangi, satu sama lain. Nuansa kedamaian, humanitas dan familiar sangat kental terasa. Apabila nyadran ditingkatkan kualitas jalinan sosialnya, rasanya Indonesia ini menjadi benar-benar rukun, makmur, dan tenteram. Berdasarkan hasil penelitian analisis pembahasan masalah, landasan teori, data data dan wacana yang berkembang, maupun untuk memenuhi tujuan penelitian ini, peneliti berkesimpulan, (1) bahwa masyarakat Dusun Tritis Kulon memiliki pemahaman yang kental dan kuat mengenai tradisi nyadran sehingga masyarakat dusun secara serempak tetap hingga hari ini melestarikan budaya nenek moyang tersebut. (2) prosesi ritual nyadran di Dusun Tritis Kulon secara umum hampir sama dengan tradisi yang berlangsung di tempat lain. Adapun urutan prosesi ritual nyadran di Dusun Tritis Kulon tersebut adalah membersihkan desa dan makam, tabur bunga, malam tirakatan, kentongan, membaca ayat suci Al-Qur’an, penyembelihan kambing, kenduri rumah, kenduri di bangsal makam, kenduri pelataran rumah, dan makan bersama. (3) adapun makna dan nilai-nilai filosofis tradisi nyadran adalah: melestraikan warisan nenek moyang, wujud terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai wadah silaturahmi, perwujudan sikap rukun, perwujudan sikap hormat, perwujudan kedewasaan kehidupan beragama, dan sebagai perwujudan sikap keseimbangan kehidupan sosial. date: 2015-08-26 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MUHAMMAD LUQMANUL HAKIM, NIM. 10510030 (2015) MAKNA DAN NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM TRADISI NYADRAN DI DUSUN TRITIS KULON KELURAHAN GIRIKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19220/2/10510030_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19220/1/10510030_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf