@phdthesis{digilib19332, month = {September}, title = {DUSUN ANTI RENTENIR (STUDI DI DUSUN JATIKUNING, DESA NGORO-ORO, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 10720035 PENDI SETYO BUDI}, year = {2015}, note = {Dr. Yayan Suryana, M.Ag,}, keywords = {modal sosial, dusun anti rentenir, partisipasi masyarakat}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19332/}, abstract = {Program Dusun Anti Rentenir sesungguhnya merupakan program yang belum banyak dilakukan di Indonesia. Di daerah Yogyakarta khususnya, program Dusun Anti Rentenir adalah yang pertama kali terbentuk yaitu di Dusun Jatikuning. Program tersebut terbentuk karena adanya kesadaran dan kekhawatiran dari masyarakat Jatikuning akan dampak negatif rentenir seperti telah terjadi pada masyarakat Dusun Soka (dusun yang berdampingan dengan Dusun Jatikunig). Selain itu,terbentuknya program itu juga didorong oleh kepedulian dari Kepala Dusun, Kelompok PKK, Karang Taruna dan Tokoh MasyarakatJatikuning untuk mengatasi dampak negatif rentenir pada perekonomian masyarakat.Oleh sebab itu, penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dan menganalisa bagaimana program Dusun Anti Rentenir terbentuk, serta mengapa masyarakat Dusun Jatikuning menjadikan Dusunya sebagai Dusun Anti rentenir dan kegiatan apa saja yang mencirikan Dusun Anti Rentenir. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan teori modal sosial. Responden dalam penelitian ini adalah sepuluh orang dengan menggunakan teknik purposive sampling,yaitu penentuan informan yang didasarkan pada pertimbangan bahwa informan yang di pilih diangap paling tahu dalam penelitian penulis. Sepuluh responden yang dipilih diantaranya Kepala Desa Ngoro-oro, Kepala Dusun Jatikunig, PKK, Karang Taruna dan Tokoh masyarakat, dan masyarakat Jatikuning. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi, serta menggunakan teknik deskriptif-analitik sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa progam Dusun Anti Rentenir merupakan sebuah solusi untuk masyarakat Dusun Jatikuning dalam menutup akses rentenir, serta untuk menjadikan masyarakat mandiri dan produktif dengan adanya kegiatan-kegiatan dalam program Dusun Anti Rentenir.Dengan adanya solusi itu, masyarakat diharapakan tidak lagi meminjam modal pada rentenir melainkan dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang ada seperti kegiatan koperasi dan kegiatan kerajinan tangan.Masyarakat diharapakan bisa mandiri, produktif dan mampu meninggkatkan perekonomianya. Terbentuknya Dusun Anti Rentenir didorong oleh modal sosial yang cukup kuat. Modal sosial tersebut adalah adanya kerjasama antara semua lapisan mulai dari pemerintah, Kepala Dusun, PKK, Karang Taruna, tokoh masyarakat dan masyarakat secara umum, sehingga mampu mewujudkan sebuah kesepakatan dengan tujuan yang sama yaitu menutup akses rentenir. Adanya kerjasama tersebut tentu dibangun oleh jaringan komunikasi, kordinasi, rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan musyawarah, dimana dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Dusun serta para penggagas seperti Ibu Jumirah dan Ibu Purwantiningsih. Dengan adanya kerjasama itu pula, program Dusun Anti Rentenir dapat berjalan hingga sekarang dengan partisipasi masyarakat yang semakin meningkat.} }