%A Muhammad Alfatih Suryadilaga %J ALQALAM Jurnal Kajian Keislaman %T PEMBACAAN HADIS DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI %X Artikel ini menguraikan setidaknya tiga persoalan penting, terkait dengan bagaimana pembacaan hadis-hadis Nabi Saw melalui sudut pandang antropologi sebagai ilmu yang terkait dengan manusia, mengapa hal ini perlu dilakukan, kemudian seperti apa contoh implikasinya dalam pemahaman terhadap sebagian hadis-hadis Nabi saw. Hal ini menjadi penting untuk didiskusikan karena bagaimanapun juga keberagamaan Muslim kerap menyentuh sisi-sisi kemanusiaan serta kemasyarakatan yang dinamis, senantiasa berubah dan berkembang. Fungsinya adalah supaya hadis sebagai pedoman kedua umat Muslim setelah al- Qur’an menjadi shalih li kulli zaman wa makan. Kemudian dengan menggunakan metode deskriptif analitis, serta memfokuskan pada penelitian terhadap hadis-hadis yang menerangkan tentang beberapa tatacara pelaksanaan shalat, memberikan simpulan bahwa jikalau dibaca dengan pendekatan antropologi, maka hadishadis tersebut bersifat historis temporal. Artinya membutuhkan pemahaman dan pengejawantahan yang mesti disesuaikan dengan kondisi umat manusia di setiap zaman. Contohnya adalah bentuk bangunan masjid yang sejak masa Nabi sampai sekarang telah banyak sekali mengalami perubahan. Sehingga berarti tatanan peribadatan yang terkait dengannya pun menyesuaikan bentuk perubahan tersebut, seperti barisan jamaah atau shaf, penggunaan sutrah, pelaksanaan shalat di atas kendaraan, tanah lapang, perahu, hingga dianjurkannya Muslimah untuk berjamaah di masjid dan sebagainya. Kata Kunci: hadis, antropologi, masjid, tata cara beribadah %N No.1 %K hadis, antropologi, masjid, tata cara beribadah %P 1-22 %V Vol.31 %D 2014 %I Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten %L digilib19453