@phdthesis{digilib19510, month = {October}, title = {PENGGUNAAN QIR{\=A}?AT DALAM SURAT AL-NIS{\=A}? (Studi Kitab al-Kasysy{\=a}f ?an Haq{\=a}?iq al-Tanz{\=i}l wa ?Uy{\=u}n al-Aq{\=a}w{\=i}l F{\=i} Wuj{\=u}h al-Ta?w{\=i}l karya al-Zamakhsyar{\=i})}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM: 11530071 MUHAMMAD ABDUL GHOFIR}, year = {2015}, note = {Dr. Ahmad Baidowi, M.Si.}, keywords = {Qira'at, surat al nisa}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19510/}, abstract = {Skripsi ini merupakan kajian terhadap Tafs{\=i}r al-Kasysy{\=a}f ?an Haq{\=a}?iq al-Tanz{\=i}l wa ?Uy{\=u}n al-Aq{\=a}w{\=i}l F{\=i} Wuj{\=u}h al-Ta?w{\=i}l karya al-Zamakhsyar{\=i}. Namun dalam hal ini penulis hanya memfokuskannya dalam qir{\=a}?at dan dibatasi pada surat al-Nis{\=a}?saja. Alasan penulis mengambil tema ini diantaranya adalah karena masih sedikitnya perhatian dan kajian terhadap qir{\=a}?at dikarenakan ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan manusia sehari-hari dan tidak membahas langsung hukum-hukum yang dibutuhkan. Selain itu karena ketertarikan penulis atas al-Zamakhsyar{\=i} ini yang sering disebut sebagai salah satu mufassir yang fanatik dalam membela madzhab Mu?tazilah dan mempunyai pandangan sendiri tentang qir{\=a}?at beserta persyaratan bagi sebuah qir{\=a}?at yang bisa diterima. Ia juga dikenal sebagai seorang mufassir yang terkenal menguasai ilmu gramatika yang dengan keahliannya tersebut terkadang dimanfaatkannya guna mendukung pandangannya. Adapun pokok kajian dalam skripsi ini yaitu: Pertama, bagaimana pandangan al- Zamakhsyar{\=i} terhadap qir{\=a}?at serta apa alasan penggunaan qir{\=a}?at oleh al-Zamakhsyar{\=i}. Kedua, Bagaimana ragam dan kualitas qir{\=a}?at dalam tafsir al-Kasysy{\=a}f surat al-Nis{\=a}?. Ketiga, Bagaimana pengaruh madzhab dalam penggunaan qir{\=a}?at dan implikasinya terhadap penafsiran al-Zamakhsyar{\=i} dalam surat al-Nis{\=a}?. Sedangkan metode yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa data adalah metode pendekatan historis dan deskriptif-analitis. Pendekatan historis dimaksudkan dalam rangka untuk mengetahui lebih jauh latar belakang al-Zamakhsyar{\=i}. Meliputi biografi, latar belakang kehidupannya, serta kiprah sosialnya dan keintelektualannya. Dengan pendekatan ini juga akan membantu untuk menulusuri sejarah pertumbuhan qir{\=a}?at. Metode deskriptifanalitis dilakukan guna memaparkan dan menggambarkan pandangan-pandangan al- Zamakhsyar{\=i}, serta bermaksud mengkaji lebih dalam serta menguraikan ragam-ragam qir{\=a}?at yang digunakan oleh al-Zamakhsyar{\=i} dalam tafsirnya surat al-Nis{\=a}?. Kemudian mengungkapkan alasan pemilihan qir{\=a}?atnya dalam menafsirkan beserta menjelaskan pengaruh pandangannya dalam penafsiran. Sejauh penelitian penulis hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: Pertama, al- Zamakhsyar{\=i} memandang bahwa al-Qur?an adalah sesuatu yang baru (mu{\d h}di{\.s}) dan diciptakan (makhl{\=u}q). Sedangkan qir{\=a}?at dipandangnya bersifat ikhtiy{\=a}riyah atau hasil ijtihad dari para Imam qir{\=a}?at. Kedua, dalam penyebutan sebuah qir{\=a}?at al-Zamakhsyar{\=i} memiliki beberapa alasan: 1). Penyebutan tersebut hanya sebagai pemberitahuan semata tanpa meninjau lebih jauh makna dari qir{\=a}?at-qir{\=a}?at yang dicantumkannya. 2). Alasan dalam penggunaan qir{\=a}?at yang dicantumkan oleh al-Zamkahsyar{\=i} adakalanya sebagai alat bantu bagi penafsirannya dalam ayat-ayat yang sedang ditafsirkannya tersebut, serta dalam rangka mendukung bagi ideologi madzhabnya baik dalam ranah teologis, nahwu maupun yuridis, terlepas dari yang dicantumkan itu merupakan kategori qir{\=a}?at yang masuk derajat mutaw{\=a}tir, masyh{\=u}r maupun sya{\.z}. Ketiga, dalam penggunaan qir{\=a}?at al-Zamakhsyar{\=i} tidak terlalu memperhatikan kualitas dari sebuah qir{\=a}?at, artinya apapun kualitas dari qir{\=a}?at tersebut asalkan dapat membantu dan mendukung pendapatnya maka qir{\=a}?at tersebut akan ia gunakan. Keempat, al-Zamakhsyar{\=i} sebagai seorang mufassir penganut madzhab Mu?tazilah yang fanatik juga terbawa dalam proses penafsiran al-Qur?an. Artinya dalam usaha membela madzhabnya akan ia lakukan dengan berbagai cara, yakni salah satunya dengan menggunakan qir{\=a}?at, walaupun qir{\=a}?at yang digunakan sebagai pijakannya tersebut merupakan qir{\=a}?at yang oleh mayoritas ulama dianggap sebagai qir{\=a}?at sya{\.z}.} }