relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19513/ title: SISTEM DAN KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NABI YUSUF creator: MUHAMMAD HAFID, NIM. 11530104 subject: Ilmu Alqur’an dan Tafsir description: Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Isu ketahanan pangan menjadi topik yang sangat penting karena pangan merupakan kebutuhan paling hakiki yang menentukan kualitas sumberdaya manusia dan stabilitas sosial Dalam sejarah bangsa Indonesia, kita pernah mengalami masa kejayaan dimana saat itu Indonesia bangkit dan mengubah status dirinya dari Negara pengimpor beras terbesar dunia menjadi Negara pengekspor beras terbesar dan mencapai swasembada pangan pada tahun 1980-an. Namun setelah presiden Soeharto lengser, Indonesia kembali menjadi Negara pengimpor beras terbesar. Ironisnya Indonesia yang termasuk kedalam Negara agraris dan sebagian penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian harus menjadi Negara pengimpor beras. Jika kita melihat kisah nabi Yusuf yang diceritakan di dalam al-Qur’an tentang perencanaan untuk membangun ketahanan pangan yang kuat sehingga bisa menghindarkan Mesir dari bahaya kelaparan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem dan kebijakan ketahanan pangan nabi Yusuf dan bagaimana kontekstualisasinya di Negara Indonesia. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini sepenuhnya menggunakan data kepustakaan (library reaseach) dengan menggunakan data primer al-Qur’an surat Yusuf dan juga menggunakan kitabkitab tafsir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Dengan metode tersebut, penulis mendeskripsikan bagaimana strategi dan kebijakan yang dilakukan nabi Yusuf dalam menciptakan ketahana pangan. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan adalah nabi Yusuf melakukan kebijakan yang meliputi beberapa aspek antara lain adalah memerintahkan masyarakat Mesir untuk bercocok tanam selama tujuh tahun masa subur dengan sungguh-sungguh dan menyimpannya sebagai persediaan di masa tujuh tahun musim paceklik. Memanfaatkan lahan potensial untuk intensifikasi pertanian dan melakukan ekstensifikasi lahan demi mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Mesir, Membuat gudang-gudang penyimpanan gandum sebagai tempat cadangan makanan dan nabi Yusuf lebih memilih untuk membeli dari para petani lokal daripada mengmpor bahan makanan. Kontekstualisasinya adalah pada dasarnya sama dengan apa yang telah nabi Yusuf lakukan namun yang membedakannya adalah dari segi pengawasan pangan dimana ketika pemerintah sedang gencargencarnya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan berbagai macam program untuk mengurangi ketergantungan impor, disaat yang sama banyak oknum-oknum yang menggantungkan nasib mereka dari kegiatan ekspor-impor pangan. dan juga tidak mengekstensifikasikan lahan pertanian date: 2015-09-29 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19513/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19513/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf identifier: MUHAMMAD HAFID, NIM. 11530104 (2015) SISTEM DAN KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NABI YUSUF. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.