%0 Thesis %9 Skripsi %A AFDOL FARIS, NIM. 11120004 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2015 %F digilib:19567 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K politik sulh-e-kul sultan akbar, masa dinasti mughal di india %P 103 %T POLITIK SULH-E-KUL SULTAN AKBAR PADA MASA DINASTI MUGHAL DI INDIA TAHUN 1560-1605 M %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19567/ %X Akbar merupakan sultan ketiga Dinasti Mughal di India yang sebelumnya diperintah oleh ayahnya yang bernama Humayun. Akbar adalah cucu dari pendiri Dinasti Mughal yaitu Babur. Akbar diangkat menjadi sultan pada saat usia 13 tahun 9 bulan, karena usia yang sangat muda sehingga pemerintahan dipegang oleh perdana mentrinya yaitu Bairam Khan. Tahun 1560 M Akbar resmi memegang kekuasaan secara penuh setelah menyingkirkan perdana mentrinya tersebut. Ketika Akbar memegang pemerintahan, ia menerapkan kebijakankebijakan yang berbeda dengan sultan-sultan sebelumnya yang pernah berkuasa di India. Ia membuat kebijakan dengan didasarkan pada toleransi antar golongan. Tujuannya yaitu untuk menjaga kestabilan politik, menghilangkan permusuhan antar pemeluk agama, dan untuk memperkuat posisi Dinasti Mughal di tengah besarnya pengaruh agama Hindu di India. Kebijakan ini merupakan siasat politik yang Akbar gunakan untuk mencapai kesejahteraan India dalam pemerintahan Mughal. Politik tersebut dikenal dengan politik Sulh-e-Kul (toleransi universal) Dalam skripsi ini penulis memfokuskan kajian pada politik Sulh-e-Kul yang diterapkan oleh Akbar meliputi latar belakang dibentuknya Sulh-e-Kul, isi kebijakannya, serta dampaknya terhadap masyarakat India. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan menggunakan pendekatan behavioral (pendekatan tentang prilaku). Penelitian ini mengkaji latar belakang Akbar menerapkan politik Sulh-e-Kul dan mendeskripsikan isi kebijakannya serta dampaknya terhadap Dinasti Mughal di India. Untuk mengkaji masalah tersebut dan mendukung pendekatan di atas maka penulis menggunakan teori Challenge and Response. Teori ini menggambarkan tentang hubungan sebab akibat karena ditimbulkan dari suatu peristiwa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa politik Sulh-e-Kul dapat mengantarkan Dinasti Mughal pada posisi yang tinggi. Walaupun ada sebagian golongan yang tidak menerimanya, akan tetapi kebijakan Akbar ini bisa dikatakan berhasil karena dapat diterima oleh sebagai masyarakat India, tidak hanya orang Islam saja, tapi semua agama di India, termasuk Hindu yang merupakan mayoritas. Kebijakan-kebijakan yang termasuk dalam politik Sulh-e-Kul Sultan Akbar yaitu penghapusan jizyah bagi non muslim, mendirikan lembaga politik, membangun tempat ibadah, membentuk undang-undang perkawinan, dan penetapan mahzar. %Z Prof. Dr. H. Mundzirin Yusuf, M. Si