eprintid: 19594 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 77 dir: disk0/00/01/95/94 datestamp: 2016-03-02 02:43:46 lastmod: 2016-03-02 02:43:46 status_changed: 2016-03-02 02:43:46 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: ADNAN ZULFIKAR FANANI, NIM. 11120073 title: PERAN TRADISI ENDHOG-ENDHOGAN DALAM ISLAMISASI DI DESA KALIREJO, KECAMATAN KABAT, KABUPATEN BANYUWANGI ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: tradisi endhog-endhogan, islamisasi di desa kalirejo,kabupaten banyuwangi note: Drs. Badrun Alaena, M.Si. abstract: Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad S.A.W di Banyuwangi adalah kemeriahan kedua setelah Hari Raya Idul Fitri, pada desa-desa tertentu melebihi kemeriahan Hari Raya Idul Fitri. Rangkaian perayaan ini sambung menyambung dari satu masjid ke masjid lain, bisa berlangsung lebih dari satu bulan. Dalam perayaan ini akan dilantunkan sejarah nabi yang secara umum disebut Barzanzi, tetapi di Banyuwangi ada ciri khusus yaitu perayaaan Maulid Nabi disertai Kembang Endhog atau Endhog-endhogan. Kembang Endhog adalah hiasan yang terdiri dari sebuah telur dimasukkan ke semacam sangkar yang terbuat dari bambu, dihias dengan aneka cara, dan diatasnya ditutup dengan hiasan bunga mawar. Salah satu wilayah yang merayakannya dengan sangat meriah adalah Desa Kalirejo, tepatnya di Masjid Baitul Muttaqien. Masyarakat desa merayakan ritual ini dengan sangat meriah. Panjang arak-arakan bisa mencapai ratusan meter yang terdiri dari becak, mobil dengan bak belakang terbuka dan truk. Di dalam setiap kendaraan tersebut terdapat beberapa jodhang dengan puluhan telur yang ditusuk menancap disana. Bagi masyarakat desa yang merantau di luar kota, mereka juga rela berkorban waktu untuk sekedar turut hadir memeriahkan tradisi tahunan ini. Jika ada yang berhalangan hadir, maka mereka dengan sukarela memberikan sumbangan dana kepada panitia masjid untuk digunakan dalam perayaan Mauludan ini. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui fungsi dari tradisi endhogendhogan terhadap kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat, serta peranannya dalam Islamisasi di Kaliejo, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori sosiolog Emile Durkheim yaitu fungsionalisme; Tradisi adalah sistem kepercayaan yang berhubungan dengan benda suci dan memiliki fungsi sosial sebuah masyarakat. Sumber data dalam penelitian ini adalah Lurah Kalirejo, takmir Masjid Baitul Muttaqien, sejarawan lokal dan masyarakat Desa Kalirejo yang melaksanakan tradisi endhog-endhogan. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis secara deskriptif analisis, artinya mendeskripsikan data-data melalui kata-kata dan membentuk kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi endhog-endhogan mempunyai beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat, antara lain: pertama, fungsi sosial dan budaya; tradisi endhog-endhogan sebagi pengikat solidaritas masyarakat, tradisi endhog-endhogan sebagai media sosialisasi dan tradisi endhog-endhogan sebagai media interaksi sosial. Kedua, fungsi keagamaan masyarakat, dan ketiga, fungsi Politik, tradisi endhoga-endhogan sebagia media dakwah dan Islamisasi di Kalirejo. date: 2015-12-22 date_type: published pages: 99 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: ADNAN ZULFIKAR FANANI, NIM. 11120073 (2015) PERAN TRADISI ENDHOG-ENDHOGAN DALAM ISLAMISASI DI DESA KALIREJO, KECAMATAN KABAT, KABUPATEN BANYUWANGI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19594/1/11120073_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19594/2/11120073_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf