relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19730/ title: RASIONALISASI TRADISI PETTOLEKORAN DI PESISIR DESA GILI KETAPANG, SUMBERASIH, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR creator: SOPAN MUSTOFA, NIM. 11540019 subject: Sosiologi Agama description: Sebuah tradisi tidak luput dari kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terdapat sebuah tradisi yang mereka sebut sebagai tradisi Pettolekoran. Pettolekoran adalah suatu tradisi masyarakat Pulau Gili Ketapang yang di laksanakan setahun sekali pada akhir Bulan Ramadhan yang bertujuan untuk mempersiapkan hari lebaran dan berbondong - bondong kekota berbelanja seperti baju, sandal, kopyah, sarung dan makanan. Untuk mengetahui sejarah kebudayaan Pettolekoran di pesisir Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), sedangkan sifat penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis data : primer dan skunder. Tehnik pengambilan data bersumber dari ungkapan narasumber saat wawancara, buku dan dokumentasi yang berupa foto. Tehnik pengumpulan data tehnik onservasi pastisipan, metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisa data menggunakan pisau analisis diskriptif (gambaran) dan explanasi (penjelasan). Pendekatan sosiologis yaitu dengan melihat rasionalitas tradisi bulan ramadhan di pesisir desa gili ketapang (tradisi pettolekoran). Berdasarkan hasil wawancara dan onservasi serta studi dokumentasi yang telah di lakukan di dapatkan hasil yaitu tradisi pettolekoran menurut sebagian warga Desa Gili Ketapang merupakan tradisi yang baik karena menerapkan nilai - nilai agama dalam sebuah tradisi pettolekoran dan tidak hanya dalam bentuk mencari keuntungan akan tetapi juga menjalankan nilai - nilai agama dalam sebuah tradisi tersebut seperti tawar menawar, sama - sama ikhlas, barang yang bagus dan tidak merugikan pembeli dan penjualnya, menjaga keselamatan penumpang becak dan kapal/perahu dengan merawat dan diservis setiap minggunya, dan juga pelayanan yang terbaik. Namun jika dilihat dari pendapat beberapa tokoh agama mereka menyatakan ada yang setuju dan tidak setuju. Pendapat tersebut mereka ambil juga berdasarkan beberapa pertimbangan/alasan. Jika tradisi pettolekoran tetap dilaksanakan, masyarakat Desa Gili Ketapang agar tetap memperhatikan kewajibannya sebagai orang muslim yaitu berpuasa. Kata kunci : Sebuah tradisi tidak luput dari kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur terdapat sebuah tradisi yang mereka sebut sebagai tradisi Pettolekoran. Pettolekoran adalah suatu tradisi masyarakat Pulau Gili Ketapang yang di laksanakan setahun sekali pada akhir Bulan Ramadhan yang bertujuan untuk mempersiapkan hari lebaran dan berbondong - bondong kekota berbelanja seperti baju, sandal, kopyah, sarung dan makanan. Untuk mengetahui sejarah kebudayaan Pettolekoran di pesisir Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), sedangkan sifat penelitian ini bersifat deskriptif. Jenis data : primer dan skunder. Tehnik pengambilan data bersumber dari ungkapan narasumber saat wawancara, buku dan dokumentasi yang berupa foto. Tehnik pengumpulan data tehnik onservasi pastisipan, metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisa data menggunakan pisau analisis diskriptif (gambaran) dan explanasi (penjelasan). Pendekatan sosiologis yaitu dengan melihat rasionalitas tradisi bulan ramadhan di pesisir desa gili ketapang (tradisi pettolekoran). Berdasarkan hasil wawancara dan onservasi serta studi dokumentasi yang telah di lakukan di dapatkan hasil yaitu tradisi pettolekoran menurut sebagian warga Desa Gili Ketapang merupakan tradisi yang baik karena menerapkan nilai - nilai agama dalam sebuah tradisi pettolekoran dan tidak hanya dalam bentuk mencari keuntungan akan tetapi juga menjalankan nilai - nilai agama dalam sebuah tradisi tersebut seperti tawar menawar, sama - sama ikhlas, barang yang bagus dan tidak merugikan pembeli dan penjualnya, menjaga keselamatan penumpang becak dan kapal/perahu dengan merawat dan diservis setiap minggunya, dan juga pelayanan yang terbaik. Namun jika dilihat dari pendapat beberapa tokoh agama mereka menyatakan ada yang setuju dan tidak setuju. Pendapat tersebut mereka ambil juga berdasarkan beberapa pertimbangan/alasan. Jika tradisi pettolekoran tetap dilaksanakan, masyarakat Desa Gili Ketapang agar tetap memperhatikan kewajibannya sebagai orang muslim yaitu berpuasa. Kata kunci : Tradisi Pettolekoran, Desa Gili Ketapang date: 2015-10-09 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19730/1/11540019_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19730/2/11540019_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf identifier: SOPAN MUSTOFA, NIM. 11540019 (2015) RASIONALISASI TRADISI PETTOLEKORAN DI PESISIR DESA GILI KETAPANG, SUMBERASIH, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.