%0 Thesis
%9 Skripsi
%A IMMAMUDDIN AYUB, NIM. 10510002
%B Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
%D 2015
%F digilib:19736
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K FALSAFAH JOU SE NGOFA NGARE
%P 129
%T EKSISTENSI FALSAFAH JOU SE NGOFA NGARE DI TERNATE
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19736/
%X Latar belakang masalah skripsi ini adalah keadaan masyarakat ketika kemajuan  teknologi dan arus informasi yang tidak terbendung menyebabkan manusia  terkadang kehilangan nilai manusia itu sendiri, maka tidak heran jika berbagai  penindasan dalam masyarakat seperti pola pembangunan yang mementingkan  kepentingan individu daripada kepentingan kelompok masyarakat, penindasan  secara sporadik dari pemikiran hingga membentuk karakter yang nantinya  kehilangan kemanusiaan, yang dilakukan oleh segelintir manusia ketika mengusai  pucuk kepemimpinan, selain itu pentingya untuk menopang kehidupan bernegara  dalam perbedaan di setiap tempat dalam memahami setiap persoalan hidup,  merupakan salah satu langkah taktis yang begitu pentingnya membentuk karakter  manusia, agar setiap manusia bisa hidup bergandengan tanpa melihat perbedaan  sebagai salah satu akar konflik. Namun dengan ini berarti menolak kemajuan,  melainkan menerima setiap perubahan, akan tetapi tidak secara penuh, mengingat  dalam perubahan tidak selamanya memiliki nilai positif .  Penelitian ini merupakan penelitian Etnografi, yakni mendeskripsikan suatu  kebudayaan dari fikir masyarakat yang di teliti itu sendiri. Dalam menganalisis data  skripsi ini menggunakan pendekatan filsafat.  Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat Ternate dahulu memiliki  karakteristik dalam berpolitik, sistem bernegara, beragama, dan hubungan  manusia dengan manusia pernah terjadi, dan adat didudukan sebagai pengenalan  manusia terhadap manusia lainnya dengan hukum yang bersumber dari Agama, keberadaan adat bertujuan sebagai penuntun kepada manusia agar mampu menjada perbuatan (Fi’li), hati (Qalbu), dan tutur itu (Qauli) seperti yang tertuang dalam sastra lisan dan ritual-ritual adat lainnya, sebab manusia merupakan titik  tekan dan falsafah hidup yang pegang dalam masyarakat, namun kini semuanya  menjadi buah bibir yang jarang sekali ditemukan dalam kehidupan masyarakat setempat, hal ini disebabkan oleh perubahan masyarakat yang tidak mampu membendung kuatnya arus modernisasi.
%Z Muzairi MA