%A NIM. 12510080 MUH SOFIUDIN %O Drs. H. Muzairi, M.A %T PANDANGAN IBNU KHALDUN TENTANG MANUSIA DAN MASYARAKAT %X Ibn Khaldun telah diakui dan dikagumi oleh kaum intelektual, baik Barat maupun Timur, banyak predikat yang disandangnya, baik sebagai filosof, sejarawan, sosiolog, ekonom, ilmuan politik, geographer, dan sebaginya. Ketajamannya dan kejeniusannya dalam mengurai manusia sebagai makhluk sosial dalam masyarakat. Obyek pembahsan Ibn Khaldun mengenai masyarakat, perkembangannya dan hukumhukumya menyebabkan ia juga berbeda dengan filosof-filosof Muslim pendahulunya (al-Farabi, Ibn Sina, Ibn „Arabi, al-Ghazali, dan lain-lain) yang hanya bertumpu pada objek ilmu-ilmu agama. Dalam hal ini penelitian difokuskan terhadap pemkiran Ibnu Khaldun yang memberikan kontribusi terhadap pengembangan individu dan masyarakat yang masih relevan pada zaman sekarang. Sebagai perintis Ilmu Sosial, Ibnu Khaldun adalah orang pertama yang merumuskan hukum-hukum kemasyarakatan. Hal ini dibuktikan dari karya terbesarnya Al-muqoddimah yang banyak membahas tentang manusia dan masyarakat. Pandangan Ibnu Khaldun yang cenderung realisme, namun ia juga menerima konsep idealisme, karena ia menganggap, bahwa kedua-duanya samasama penting. Dalam pandangan Ibnu Khaldun, manusia itu secara individu diberikan kelebihan. Namun secara qudroti manusia memiliki kekurangan dan kelemahan di samping kelebihan yang dimiliki. Sehingga kelebihan itu perlu dibina agar dapat mengembangkan potensi pribadi. Masyarakat dengan sikap saling membutuhkan, tolong-menolong dan solidaritas, maka terciptalah sistem sosial dalam masyarakat dengan demikian peradaban masyarakat madani (civil society), dengan nilai-nilai peradaban yang tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, demokratisasi, inklusivisme, independent, makmur dan sejahtera . Hasil penelitian menunjukan bahwa, Ibnu Khaldun memiliki pandangan, yaitu bahwa manusia merupakan makhluk berpikir praksis dan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Kemampuan berpikir ini yang membedakan dengan makhluk lain, dan manusia harus mengoptimalkan potensi berpikir ini melalui interaksi dengan makhluk lain. Ini menjadi sebuah keharusan, guna menjaga eksistensi manusia dimuka bumi, dengan berpikir kritis yang maksimal manusia mampu untuk saling menjaga agar manusia lebih beradab dan tidak menimbulkan watak kebuasannya. Tujuan manusia adalah untuk berjuang menjadi subyek kehidupan dan melaksanakan amanat Tuhan untuk pemimpin di muka bumi, yaitu usaha mengelola, memakmurkan, memelihara bumi ini untuk kesejahteraan bersama. %K Ibnu Khaldun, manusia, masyarakat %D 2015 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib19768