%0 Thesis %9 Skripsi %A SITI ROFIAH, NIM. 11411011 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2016 %F digilib:19777 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %T KOSEP TAUHID ISMA’IL RAJI AL-FARUQI DAN AMIN RAIS SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19777/ %X Siti Rofiah. Konsep Tauhid Isma’il Raji Al-Faruqi dan Amin Rais Serta Implikasinya Terhadap Pendidikan Agama Islam. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam,Fakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Latar belakang penelitian ini adalah, selama ini banyak orang yang memahami bahwa tauhid merupakan keyakinan kita terhadap Allah saja bagaimana kita taat beribadah. Padalan tauhid bukan hanya keyakinaan kita terhadap Allah semata, bukan hanya hubungan kita terhadap Allah saja tapi bagaimana hubungan kita terhadap. Tauhid juga harus dapat dijadikan prinsip dalam seluruh aspek kehidupan agar kehidupan kita baik. Karnanya, perlu kiranya mengetahui tentang konsep tauhid Isma’il Raji Al-Faruqi dan Amin Rais. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosep tauhid isma’il Raji Al-Faruqi dan Amin Rais serta menganalisis secara kritis implikasi konsep tauhid isma’il Raji Al-Faruqi dan Amin Rais terhadap Pendidikan Agama islam. Penelitian ini termasuk kategori penelitian kepustakaan (library research), yang merupakan suatu penelitian menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan jalan menganalisis data yang dibutuhkan, yaitu berupa sumber-sumber data dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan tema penelitian ini. Adapun metode analisisnya adalah menggunakan analisis deskriptif-komparatif. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan. Pertama, tauhid adalah keyakinan dan kesaksian bahwa “tidak ada Tuhan selain Allah”. Bukan hanya hubungan vertikal saja tapi hubungan horizontal. Selain itu tauhid di jadikan prinsip mendasar dari seluruh aspek hidup manusia. Kedua, persamaan adanya dua realitas, tanggung jawab manusia, konsep kesatuan, sumber nilai. Dan perbedaanya yakni lebih luasnya Isma’il dalam menejelaskan konsep tauhid, kemudian dalam menjelaskan konsep kesatuan Isma’il lebih jelas dalam menerangkannya, yakni adanya kesatuan kebenaraan dan pengetahuan. Ketiga, implikasinya konsep tauhid kedua tokoh ini terhadap pendidikan Agama Islam yakni: tujuan pendidikan selain mengajarkan taat untuk beragama disini tauhid juga dapat menumbuhkan sikap toleransi. Pendidik PAI berlaku adil terhadap siswanya. Peserta didik dalam PAI harus mendapatkan rasa aman dan mendapatkan keadilan. Materi PAI yakni mengajarakan tentang akidah. Metode PAI pengoptimalan penggunaan akal dan menanamkan nilai-nilai tauhid secara konkret dan evaluasi dalam PAI bukan hanya penilaian secara tertulis, tapi juga mampu menerapkan tauhid dalam kehidupan nyata. %Z Dr. Sangkot Sirait, M.Ag