@phdthesis{digilib19784, month = {January}, title = {TAWAKKUL DALAM AL-QUR?AN (STUDI AL-QUR?AN TEMATIK)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 10530024 NOVIA NIKEN ZAHROTIN}, year = {2016}, note = {Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19784/}, abstract = {Dari sudat pandang Islam, perintah agama yang tertulis pada al-Qur?an, merupakan sebuah kebenaran. Segi menarik dari meneliti kebenaran tersebut adalah karena pernyataan dalam suatu agama dinilai berdasarkan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya. Tawakal adalah salah satu isu yang dapat diangkat untuk mewakili tema yang berkaitan dengan keyakinan. Kata tawakal diserap dari bahasa Arab tawakkul. Di dalam keyakinan memuat perihal komunikasi antara nalar dan nurani seorang penganut agama Islam atas kebenaran Dzat Allah SWT. Oleh karena itu, kajian-kajian semacam ini perlu dilakukan untuk melihat lebih dekat bentuk kebenaran agama di ruang sosial dan keseharian manusia, serta melandasi keyakinan dengan keilmuan, yang sering kali keyakinan itu hanya berasal dari pengetahuan dogmatis. Dari uraian di atas, peneliti merumuskan sebuah permasalahan, yaitu: bagaimana konsep tawakal menurut pandangan al-Qur?an? Berawal dari rumusan tersebut, penelitian ini mengidentifikasi ayat-ayat tawakal dalam al-Qur?an, mengembangkan pemahaman peneliti sendiri terhadap makna tawakkul, mengetahui waktu aktivitas tawakal dilaksanakan, mekanisme kerja tawakal, kata yang memiliki sinonimitas dengan kata tawakkul, balasan dari Allah yang termaktub dalam ayat-ayat terhadap sikap mutawakkil kepada Allah, karakter mutawakkil, dan komponen yang membentuk konsep tawakal. Jenis penelitian ini merupakan library research. Oleh sebab itu, sumber datanya berupa bahan-bahan pustaka. Sesuai dengan jenisnya, pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode tematik, dengan jalan menghubung-hubungkan topik tawakal yang dimuat dalam dua puluh empat surat. Langkah-langkah konkrit dari metode tematik tersebut, penulis mengadopsi milik al-Farmawi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ayat-ayat tawakal berjumlah 44 kata dalam 38 ayat. Tawakal adalah implementasi dari keimanan seorang hamba kepada satu-satunya Objek Tunggal, diekspresikan secara total kepada Penjamin Mutlak kehidupan dengan cara menyerahkan/menggantungkan nasib kepada-Nya, dimulai dari kelahiran ekspektasi untuk mencapai suatu hal, proses pencapaian, hingga muncul hasil proses usaha, terlepas dari apakah sesuai dengan goal yang dimaksud (berhasil) ataupun tidak (gagal). Penyerahan diri kepada Allah atau menggantungkan nasib kepada Allah berlangsung sepanjang waktu semenjak memiliki pengetahuan tentang tawakal sampai akhir hayat, yaitu saat keinginan seseorang sudah berhenti tidak akan muncul kembali. Berikut mekanisme kerja tawakal: 1. (eksistensi) kehendak manusia memunculkan niat untuk meraih suatu hal, 2. Menyadari adanya tawakal atas nasib yang akan didapatkannya, 3. Ikhtiar yang berjalan bersama dengan tawakal 4. (eksistensi) kehendak Allah akan menakdirkan apa untuk manusia, 5. Takdir manusia/ hasil ikhtiar, 6. Me-refresh tawakkkal. Oleh karena itu, seharusnya tawakal sudah lahir bersamaan dengan xviii munculnya kehendak manusia terhadap suatu pencapaian. Namun, perbuatan tawakal terasa lebih menonjol ketika hasil ikhtiar sudah muncul sebagai takdir yang ditetapkan Allah. Konsep tawakal terbentuk dari komponen-komponen antara lain h\}usnuz\}an kepada Allah, menerima bahwa takdir adalah sesuatu yang pasti terbaik terjadi pada manusia walau membutuhkan waktu untuk memahaminya dan adanya unsur takwa, ta?at, sabar dan taubat.} }