@phdthesis{digilib19808, month = {October}, title = {KESEJAHTERAAN PETANI PASCA INDUSTRIALISASI STUDI PROSES PELEPASAN TANAH DAN PERSEPSI PETANI TERHADAP KESEJAHTERAANNYA PASCA TUNA LAHAN, DI RING SATU PABRIK SEMEN HOLCIM TUBAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1320010024 PURWANTO S.Sy}, year = {2015}, note = {Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, M.Si.}, keywords = {industrialisasi, kesejahteraan, petani}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19808/}, abstract = {Tanah dan pola pemilikannya bagi masyarakat pedesaan merupakan sesuatu yang krusial bagi perkembangan kehidupan secara sosial, ekonomi, dan budaya warga setempat. Disisi yang lain kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah juga membutuhkan tanah sebagai tempat dimana pabrik-pabrik akan didirikan. Dari kedua kepentingan inilah biasanya terjadi gesekan dan tak jarang mengarah pada konflik terbuka antara pemilik tanah dengan negara maupun pemodal yang mebutuhkan tanah. Hal yang menarik dari konflik kepentingan ini berangkat dari satu keinginan yang sama yaitu keduannya bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konflik ini juga terjadi di kabupaten Tuban. Tuban sebagai salah satu kota strategis sejak dari zaman Majapahit, sekarang menghadapi kenyataan yang sama. Jika dulu Tuban dikenal dengan potensi pertaniaannya dengan berbagai hasil pertanian unggulan, seperti kacang tanah, sekarang telah berubah wajah menjadi kota industri. Julukan kota industri ini dapat dilihat dari keberadaan pabrik berskala internasional maupun nasional disepanjang pantura kabupaten Tuban. Dalam rangka mengetahui tingkat kesejahteraan sebagaimana yang dicita-citakan oleh proyek pembangunan inilah penelitian ini dilakukan, dan akan menjawab dua pertanyaan pokok: pertama bagaimana proses pelepasan tanah oleh petani dan kedua bagaimana persepsi mereka tentang kesejahteraannya pasca tuna lahan. Penelitian ini dilakukan di wilayah ring satu dari Pabrik Semen Holcim, tepatnya di Desa Merkawang Kabupaten Tuban. Penelitian termasuk jenis penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Selain observasi dan dokumentasi peneliti juga melakukan wawancara dengan warga di ring satu tersebut, khususnya warga yang dulunya mempunyai tanah yang sekarang dipakai oleh Holcim, dengan menggunakan metode purposive dan snowball. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelepasan tanah petani terjadi pada dua periode dengan cara dan metode yang sama sekali berbeda. Dengan teorinya Gramsci bisa dikatakan bahwa proses pelepasan tanah periode pertama berjalan dengan cara dominasi serta penindasan, sedangkan pada periode kedua dengan cara hegemoni. Baik ditinjau dari indikator kesejahteraan secara normatif maupun substantif persepsi masyarakat terhadap tingkat kesejahteraannya menunjukkan bahwa kehadiran pabrik Semen Holcim telah menurunkani tingkat kesejahteraan warga ring satu.} }