@phdthesis{digilib19817, month = {December}, title = {UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP Colletotrichum capsici TCKr2, Fusarium oxysporum BNT2, dan Alternaria porri KP10}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11630030 XARISA DESTRI KAMAYA}, year = {2015}, note = {1. Esti Wahyu Widowati, M.Si, M. Biotech. 2. Lela Susilawati, S.Pd, M.Si}, keywords = {Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban), Antifungi, Fungi Patogen}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19817/}, abstract = {Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) merupakan salah satu tumbuhan liar yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Salah satu pemanfaatan pegagan yang perlu diteliti lebih lanjut adalah aktivitasnya sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kemampuan crude extract dan fraksi-fraksi hasil pemisahan crude extract herba pegagan dalam menghambat pertumbuhan fungi C. capsici TCKr2, F. oxysporum BNT2, dan A. porri KP10. Penelitian diawali dengan maserasi simplisia herba pegagan menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Selanjutnya dilakukan uji antifungi crude extract n-heksana, etil asetat, etanol dengan metode difusi agar untuk memperoleh Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Fraksinasi dengan Kromatografi Kolom Vakum (KKV) dilakukan pada crude extract yang paling potensial dalam menghambat pertumbuhan fungi. Fraksi-fraksi hasil pemisahan KKV diuji kembali aktivitas antifunginya dan dilakukan identifikasi senyawa dengan skrining fitokimia dan GC-MS. Hasil uji antifungi menunjukkan bahwa crude extract etil asetat lebih potensial dibandingkan crude extract n-heksana dan etanol. KHM crude extract etil asetat untuk C. capsici dan F. oxysporum masing-masing sebesar 310 mg mL-1 dan 120 mg mL-1. Adapun untuk fungi A. porri tidak menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan ketika di uji dengan ketiga crude extract tersebut. Pemisahan crude extract etil asetat dengan KKV menghasilkan 16 fraksi. Hasil uji antifungi 16 fraksi menunjukkan bahwa fraksi 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 aktif sebagai antifungi. Fraksi 8 merupakan fraksi yang paling potensial sebagai antifungi dengan nilai diameter zona hambat untuk fungi C. capsici 10,48 mm dan F. oxysporum 10,62 mm. Hasil skrining fitokimia fraksi 8 menunjukkan adanya senyawa golongan fenolik. Analisis dengan instrumen GC-MS menunjukkan komponen utama yang terdapat dalam fraksi 8 adalah 1,2,3-Propanetriol monoacetate, Neophytadiene, dan 9-Eicosyne. Kata kunci : Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban), Antifungi, Fungi Patogen} }