eprintid: 19820 rev_number: 13 eprint_status: archive userid: 71 dir: disk0/00/01/98/20 datestamp: 2016-03-16 07:41:08 lastmod: 2016-03-16 07:41:08 status_changed: 2016-03-16 07:41:08 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: ALAIKA ABDI MUHAMMAD, NIM. 11530029 title: PENAFSIRAN AYAT-AYAT TOLERANSI AGAMA (STUDI KITAB TAFSIR AL-MUNIR FI AL-AQIDAH WA AL-SYARI’AH WA AL-MANHAJ DAN TAFSIR AL-WASIT KARYA WAHBAH AL-ZUHAILI) ispublished: pub subjects: iath divisions: jur_ial full_text_status: restricted note: Dr. Makhfud Masduki, M.A abstract: Dewasa ini tema pembahasan toleransi menjadi topik yang penting di kalangan umat Islam. Wajah ramah Islam yang disampaikan Nabi Muhammad, sosok yang disebut al-Qur’an sebagai Rah}matan Li al-‘As}id al-Syari>’ah). Diantara tokoh kontemporer yang memberikan kritik atas tindakan-tindakan intoleran kelompok radikal adalah Wahbah al-Zuhaili, seorang intelektual yang berasal dari Syiria; negara yang sampai saat ini masih terkungkung dalam konflik saudara akibat tindakan kelompok tersebut. al-Zuhaili dikenal sebagai tokoh yang produktif dalam menghasilkan karya tulis lintas displin ilmu. Dalam keilmuan tafsir, al-Zuhaili memilki tiga buah karya yang secara kualitas isi dibedakan berdasarkan obyek pembacanya. Sosok al-Zuhaili sendiri dikenal sebagai pemikir yang masih menjaga tradisi dan metode keilmuan Ulama klasik. Berangkat dari penjelasan ayat-ayat al-Qur’an, ia berusaha mengenalkan kembali wajah ramah Islam, sekaligus sebagai bentuk perlawanan atas doktrin-doktrin kekerasan yang sering dikumandangkan kelompok radikal. Guna menemukan gagagsan yang utuh dan holistik dari tema toleransi yang ditawarkan oleh al-Zuhaili, penyusun menggali data dengan berdasarkan penafsiranya yang terangkum dalam dua kitab tafsirnya, yakni al-Muni’at Islam yakni, kebaikan (al-Birr), takwa, kebenaran (al- H{aq), petunjuk (al-Huda>) dan bersifat terus-menerus (al-Da>’im). Bentuk toleransi yang penting dibentuk oleh umat Islam saat ini menurut al-Zuhaili melingkupi empat hal: pertama, Persatuan Islam dengan Yahudi dan Nasrani. Poin ini meniscayakan terciptanya harmoni antara pemeluk agama-agama Sama>wi< (Islam, Yahudi dan Nasrani). Adanya akar ajaran yang sama dalam ketiga agama tersebut, Aqidah dan Akhla>q, merupakan jalan untuk membentuk sikap toleran. Kedua, tidak ada paksaan dalam agama. Tugas manusia hanya sebatas menyampaikan tidak sampai pada batas memaksa. Iman dan kepercayaan harus dilandasi sikap ridha dan kerelaan. Poin ini sekaligus menegaskan prinsi Ri’a>yah al-Di>n yang diusung syari>’at Islam. ketiga dan ke-empat, larangan menebar kebencian dan tindakan teror serta anjuran mengutamakan keadilan. Poin ini merupakan bentuk realisasi salah satu Maqasid syari’ah yang terpenting, yakni Ri’a>yah al-Nafs. Islam melarang segala tindakan yang berakibat hilangnya nyawa orang lain ataupun yang berpotensi menyakitinya. Setiap manusia baik muslim ataupun tidak, berhak mendapatkan perlindungan atas kemerdekaan jiwanya. Karakter penafsiran al-Zuhaili dalam membedah ayat-ayat toleransi dan perdamaian manusia masih mengikuti manhaj ulama klasik. Ia secara konsisten masih mengutip Ibn Kaṡir, al-Jassas, Zamakhsyari dan Ibn Arabi, dan mengunakan pendekatan-pendekatan nas} dan riwayat sebagai sumber utamanya. date: 2016-01-26 date_type: published institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: ALAIKA ABDI MUHAMMAD, NIM. 11530029 (2016) PENAFSIRAN AYAT-AYAT TOLERANSI AGAMA (STUDI KITAB TAFSIR AL-MUNIR FI AL-AQIDAH WA AL-SYARI’AH WA AL-MANHAJ DAN TAFSIR AL-WASIT KARYA WAHBAH AL-ZUHAILI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19820/2/11530029_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19820/1/11530029_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf