relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19823/ title: NILAI-NILAI AJARAN AL-QUR’AN DALAM SERAT KIDUNGAN KARYA SUNAN KALIJAGA (ANALISIS TERHADAP TEKS KIDUNG RUMEKSO ING WENGI) creator: BAYU SETIANTO PUTRA, NIM. 11530041 subject: Ilmu Alqur’an dan Tafsir description: Sunan Kalijaga adalah salah satu dari anggota Walisongo yang memiliki sumbangsih besar dalam penyebaran Islam di Nusantara, khususnya di pulau Jawa. Keberhasilan Sunan Kalijaga dalam penyebaran Islam di pulau Jawa tentunya tidak tanpa alasan. Dari beberapa literature sejarah membuktikan bahwa beliau termasuk wali yang sangat akomodatif terhadap unsur budaya Jawa. Sunan Kalijaga mampu memadukan dakwah Islam dengan budaya yang telah lama ada pada masyarakat Jawa waktu itu. Dari sinilah terjadinya asimilasi, akulturasi, dan adaptasi antara budaya Hindu yang terlebih dahulu ada dan menjamur di masyarakat dengan budaya yang baru datang yaitu budaya Islam. Salah satu karya Sunan Kalijaga yang menggambarkan aspek di atas adalah Kidung Rumekso Ing Wengi. Sebagai media dakwah, tentunya kita perlu pertanyakan mengenai apa saja nilai-nilai Al-Qur’an yang terkandung dalam Kidung Rumekso Ing Wengi dan mengenai hubungan nilai-nilai tersebut dengan konteks sosial budaya ketika itu. Hal ini bertujuan guna mengetahui maksud dari Sunan Kalijaga menjadikan kidung tersebut sebagai media dakwah yang berhasil kala itu. Metode edisi naskah tunggal dan metode tematik dalam Al-Qur’an dinilai sebagai metode yang dapat digunakan untuk menganalisis dan menjawab pertanyaan diatas. Kidung Rumekso Ing Wengi mengandung ajaran-ajaran agama yang diselipkan oleh Sunan Kalijaga. Ada enam pokok ajaran dalam Kidung Rumekso Ing Wengi yang senada dengan nilai-nilai ajaran dalam Al-Qur’an yang berhasil dianalisis oleh penulis dalam tulisan ini, yaitu tentang keimanan kepada Allah SWT, tentang hubungan yang baik terhadap Allah, terhadap sesama manusia, dan hubungan terhadap alam, tentang kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, tentang keistimewaan doa, tentang sebuah masalah dan solusinya, serta tentang segala balasan tergantung seperti apa yang dikerjakan seseorang. Selain itu, pada tulisan ini juga memaparkan tentang pembacaan penulis mengenai praktek ritual keagamaan masyarakat Jawa seperti beberapa upacaraupacara tingkeban atau mitoni ketika bayi berumur tujuh tahun kandungan, slametan nyepasari ketika bayi baru lahir, upacara sunatan, upacara pernikahan, upacara kematian yang terdiri dari slametan mitung dina (tujuh hari), empat puluh hari (matang puluh), seratus hari (nyatus), satu tahun (mendhak sepisan), dua tahun (mendhak pindo) dan tiga tahun (nyewu), slametan dan tahlilan dam beberapa slametan lainnya yang dinilai memiliki kemiripan dan kesesuaian dari maksud yang ingin disampaikan oleh Sunan Kalijaga lewat kidung rumekso ing wengi tersebut. Lebih jauh lagi bahwa inti laku dari kidung ini adalah gambaran dari praktek ritual keagamaan masyarakat Jawa yang telah berkembang lebih dulu. Hanya saja dalam penyajiannya, Sunan Kalijaga dalam kidung rumekso ing wengi ini mencoba memadukan budaya peninggalan pra Islam dengan syari’at Islam, sehingga menghasilan sebuah karya yang mudah dicerna dan diterima oleh masyarakat sekitar. date: 2016-01-26 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19823/2/11530041_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: en identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19823/1/11530041_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: BAYU SETIANTO PUTRA, NIM. 11530041 (2016) NILAI-NILAI AJARAN AL-QUR’AN DALAM SERAT KIDUNGAN KARYA SUNAN KALIJAGA (ANALISIS TERHADAP TEKS KIDUNG RUMEKSO ING WENGI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.