@phdthesis{digilib19829, month = {January}, title = {AM{\.S}{\=A}L AL-QUR?{\=A}N DALAM KITAB TAFS{\=I}R BA{\d H}R AL-?UL{\=U}M KARYA AB{\=U} AL-LA{\=I}T{\.S} AL-SAMARQAND{\=I}}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12530006 FATIKHATUL ROFI?UN NISAK}, year = {2016}, note = {Dr. Phil. Sahiron, MA}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19829/}, abstract = {Sebagai sebuah text maupun kitab suci (scripture) al-Qur?an memiliki sebuah sikap terbuka untuk ditafsirkan (multi interpretable), sedang proses penafsirannya tidak pernah terlepas dari kajian-kajian ul{\=u}m al-Qur?{\=a}n. Mengingat sebagian ayat-ayat al- Qur?an termasuk dalam kategori mengandung banyak pertanyaan dan pernyataan. Meskipun demikian, aktifitas penafsiran harus tetap dilakukan, sebab disamping memang dirasakan urgen setiap saat, juga didorong adanya bukti kesejarahan Nabi. Termasuk ayat al-Qur?an yang memang dirasa sedikit mendapatkan bantuan sumber lain ketika ditafsirkan, ialah ayat-ayat yang mengandung unsur perumpamaan (am{\.s}{\=a}l). Adapun penelitian ini akan lebih difokuskan terhadap konsep am{\.s}{\=a}l al-Qur?{\=a}n oleh Ab{\=u} al-La{\=i}{\.s} al-Samarqand{\=i} dengan melihat contoh penafsirannya dalam dalam kitab Tafs{\=i}r Ba{\d h}r al- ?Ul{\=u}m yakni Q.S al-B{\=a}qarah ayat 17-20, Q.S al-Ra?du ayat 17 dan Q.S N{\=u}r ayat 35. Dalam surat-surat tersebut diketahui adanya beberapa perumpamaan yang indah dan menarik untuk diteliti secara mendalam, baik dari segi makna maupun lafa{\.z}. Selanjutnya, penulis membahas tentang bagaimana Ab{\=u} al-La{\=i}{\.s} al-Samarqand{\=i} menafsirkan ayat-ayat yang mengandung am{\.s}{\=a}l. Jenis penelitian yang digunakan adalah library research dengan metode eksplanatif-komparatif, yakni sebuah metode sebagai prosedur pemecahan masalah melalui pendeskripsian dan pembandingan. Secara detailnya yakni menjelaskan gambaran umum tentang penafsiran Ab{\=u} al-La{\=i}{\.s} al-Samarqand{\=i} dalam kitab Tafs{\=i}r Ba{\d h}r al-?Ul{\=u}m terhadap ayat-ayat al-Qur?an yang selanjutnya akan lebih dispesifikasikan terhadap ayat-ayat am{\.s}{\=a}l (perumpamaan). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa penafsiran beliau Ab{\=u} al-La{\=i}{\.s} al-Samarqand{\=i} memakai dua sumber penafsiran, yakni sumber riwayat bi al-Ma?{\.s}{\=u}r dan bi al-Ra?y{\=i}. Sedang metode yang digunakan yakni metode bayani dan balaghah dengan cara menafsirkan am{\.s}{\=a}l al-Qur?{\=a}n melalui penjelasan-penjelasan tentang makna yang dikandung serta memasukkan cerita-cerita israiliyyat dan kaidah ul{\=u}m al- Qur?{\=a}n seperti asb{\=a}b al-Nuz{\=u}l, qir{\=a}?at al-Sab?ah, makk{\=i} madan{\=i}, dll. Namun, dalam kasus ini beliau tidak menganalisis dan mengupasnya secara lebih luas yang berarti hanya dijelaskan secara singkat untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan memahami.} }