TY - THES N1 - Ahmad Rafiq M. Ag. Ph.D ID - digilib19836 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19836/ A1 - NAFISAH, NIM. 12530031 Y1 - 2016/01/26/ N2 - Penelitian ini adalah membahas tentang tradisi Sima?an al-Qur??n Mantab Purbojati dalam Mujahadah?ikrul G?fil?n Ahad Legi. Tradisi ini sudah berjalan lama dan tetap berjalan hingga sekarang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Praktik ini tidak hanya menjadi tradisi di DIY saja, akan tetapi di berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sekitarnya, juga telah menjadi sebuah tradisi yang dilaksanakan selapan sekali.Tradisi ini terdapat dua prosesi yaitu Mujahadah ?ikrul G?fil?n dan Sima?an al-Qur??n 30 Juz. Fokus pembahasan dari penelitian skripsi ini adalah terkait dengan bagaimana praktik Majelis Sima?an al-Qur??n Mantab Pubojati dalam Mujahadah ?ikrul G?fil?n Ahad Legi dan apa makna praktik pembacaan al-Qur??n dalam Sima?an al-Qur??n Mantab Purbojati tersebut bagi para pelaku, baik makna bagi Pengurus dan ?uff??, maupun makna bagi para jama?ah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskripsi dengan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Mengenai analisis data yang penulis gunakan, penulis memilih anallisis deskripsi-eksplanasi. Analisis eksplanasi digunakan untuk menegtahui alasan, sehingga latar belakang dari praktik Sima?an al-Qur??n dapat terungkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, Praktik Sima?an al- Qur??n ini dilaksanakan rutin setiap Hari Ahad Legi. Prosesi acaranya dua kali, yang pertama pada malam Ahad Legi dilaksanakan Mujahadah ?ikrul G?fil?n, pada hari Ahad-nya setelah shalat Subuh hingga Isya? dilaksanakan Sima?an al- Qur??n, yang dibaca oleh para ?uff??pilihan Gus Miek dari Jawa Timur. Sima?an al-Qur??n ini diawali dengan membaca surat al-Fatihah sebagai tawassul kepada ahli kubur. Kedua, membaca al-Qur??n 30 Juz dengan metode Sima?an. Ketiga, ketika Sima?an al-Qur??n sudah sampai juz 29, Sima?an dihentikan kemudian membaca amalan ?ikrul G?fil?n lagi, Keempat Mauidzah Hasanah, Kelima, ditutup dengan do?a Khotmil Qur?an. Adapun Makna praktik Sima?an al-Qur??n Mantab Purbojati tersebut berdasarkan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannhein terdapat 3 kategori makna yang diperoleh, Pertama, Makna Obyektif dari praktik Sima?an al-Qur?an tersebut menunjukkan pada element yang harus ada pada praktik tersebut, yaitu pertama, adanya orang yang disimak dan penyimak al-Qur?an, sebagai penyimak adalah para jama?ah atau Sami?in , dan yang disimak adalah ?uff?? dari jawa timur. Kedua, tugas bagi para penyimak adalah menyimak bacaan para ?uff?? , apabila terjadi kesalahan baca, Sami?in wajib membenarkan bacaan ?uff?? . Ketiga, waktu Sima?an al-Qur?an Mantab Purbojati, yakni setiap hari ahad Legi, Keempat, Tempat pengunduh, dilakukan diberbagai tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Makna Ekspesive yang berbentuk fadhilah, barokah, keutamaan dan pembelajaran serta makna dokumenter sebagai suatu kebudayaan yang menyeluruh. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA M1 - skripsi TI - MAJELIS SIMA?AN AL-QUR??N MANTAB PURBOJATI DALAM MUJAHADAH ?IKRUL G?FIL?N AHAD LEGI (STUDI LIVING QUR?AN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) AV - restricted ER -