@phdthesis{digilib19861, month = {January}, title = {SAYYI?AH DALAM AL-QUR?AN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12531148 NUSAIBAH}, year = {2016}, note = {Drs. H. M. Yusron, M.A.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19861/}, abstract = {Derivasi kata sayyi?ah dalam bentuk mas\}dar, yaitu su{\ensuremath{>}}? merupakan sebuah term yang sangat masyhur di telinga masyarakat Muslim. Kata su{\ensuremath{>}}? disandingkan dengan beberapa kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan identik dengan makna buruk atau jelek. Namun, ketika melihat sayyi?ah dan derivasinya dalam al-Qur?an, maka akan didapati makna yang beragam, seperti bermakna syirik, kufur, zina, cacat dan aurat. Oleh sebab itu, terdapat tiga alasan yang mendasari penelitian tentang kata sayyi?ah dalam al-Qur?an. Pertama, kata sayyi?ah beserta derivasinya merupakan kata bermakna plural serta salah satu istilah kunci yang representatif dalam menggali konsep keburukan dalam al-Qur?an yang sering kali tidak dipahami oleh kebanyakan orang. Kedua, di antara kata yang berada dalam satu medan semantik dengannya seperti kata syarr, fasad, dan fah\}sya{\ensuremath{>}}? , kata sayyi?ah dan kata jadiannya merupakan term yang paling banyak terulang yang merujuk pada konsep keburukan tersebut. Ketiga, terjemahan al-Qur?an tidak sepenuhnya mewakili seluruh kandungan makna yang tersimpan dalam setiap ayat dan kata al-Qur?an, salah satunya pada kata sayyi?ah. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas cakupan makna sayyi?ah dalam bentuk mas\}dar, ism fa{\ensuremath{>}}?il, fi?il serta ism tafd\}i{\ensuremath{>}}l dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Karena berkenaan dengan makna kata, maka pendekatan yang digunakan ialah pendekatan semantik. Dari sejumlah problem yang diangkat, peneliti menemukan bahwa kata sayyi?ah beserta derivasinya dalam al-Qur?an disebutkan sebanyak 167 kali yakni dalam bentuk wazan fa?ala dan af?ala. Dalam bentuk wazan fa?ala terdiri dari kata kerja sa{\ensuremath{>}}?a , yasu{\ensuremath{>}}?u dan si{\ensuremath{>}}?a , kata benda bentuk mas\}dar su{\ensuremath{>}}? , sau? dan sau?ah serta kata benda bentuk fa{\ensuremath{>}}?il sayyi?a{\ensuremath{>}}t , sayyi?ah dan sayyi? . Sedangkan dalam bentuk wazan af?ala ialah kata kerja asa{\ensuremath{>}}?a dan kata benda bentuk fa{\ensuremath{>}}?il musi{\ensuremath{>}}? . Selain itu, didapati pula dalam bentuk superlatif (ism tafd\}i{\ensuremath{>}}l) yakni aswa?a dan su{\ensuremath{>}}?a{\ensuremath{>}}. Pemaparan dan pengelompokan bentuk perubahan kata sayyi?ah dalam al- Qur?an sebagaimana di atas peneliti gunakan sebagai pijakan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam masing-masing bentuk kata. Adapun kesimpulan yang didapat ialah bahwa kata sayyi?ah beserta derivasinya dalam al-Qur?an mengandung beberapa makna yang bertalian dengan perbuatan, baik yang mengindikasikan dosa kecil maupun dosa besar dan berhubungan dengan akibat bagi pelaku keburukan, yakni dengan azab di dunia maupun di akhirat. Kata sayyi?ah beserta kata bentukannya secara garis besar juga menyangkut hal perkataan, perasaan, nafsu, kabar, syafa?at, keadaan fisik manusia serta psikis yang secara keseluruhan menunjukkan makna negatif. Di sisi lain, kata sayyi?ah beserta derivasinya sangat kuat dikorelasikan dengan perbuatan-perbuatan yang termasuk dalam kategori dosa besar, antara lain kufur, syirik, membunuh serta berzina.} }