@incollection{digilib19925, volume = {Vol. 1}, number = {No. 1}, month = {December}, author = {Rezza Maulana}, series = {Bunga Rampai}, booktitle = {Harga Diri Ekspresi Budaya Lokal Suku-Bangsa di Indonesia}, title = {DARI IMLEK DI MESJID KE PENGAJIAN IMLEK Penciptaan dan Representasi Tradisi Tionghoa Muslim Yogyakarta di Ruang Publik}, address = {Yogyakarta}, publisher = {Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABEL) Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, year = {2012}, pages = {213--232}, keywords = {imlek, masjid}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19925/}, abstract = {Pada masa Orde Baru, orang Tionghoa muslim merepresentasikan eksistensinya di ruang publik, hampir pasti bersamaan dengan ruang publiknya orang Islam (Islam public). Contohnya adalah ikut merayakan hari-hari besar agama Islam seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.2 Namun setelah berakhirnya masa Orde Baru Soeharto, orang Tionghoa muslim mulai menciptakan ruang publiknya sendiri yang bertalian dengan identitas etnisnya, salah satunya adalah peringatan tahun baru Imlek (Chinese New Year)} }